SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Selain vaksinasi massal di Stadion Tambaksari, Ketua DPR RI Puan Maharani bersama sejumlah anggota DPR RI meninjau kesiapan Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) di Kedung Cowek, Surabaya, Kamis (8/7). Rombongan ini didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Forkopimda Jatim.
Tiba di Rumah Sakit Lapangan Tembak itu, Eri mengajak Puan Maharani beserta rombongan meninjau IGD yang sudah siap dioperasionalkan. Beberapa alat di dalamnya juga ditunjukkan oleh Wali Kota Eri.
“Ini IGD-nya Bu, baru datang langsung kita masukkan di sini dulu baru ke kamar-kamar lain,” katanya.
Eri juga mengajak rombongan dari DPR RI ini meninjau salah satu ruangan yang sudah dilengkap fasilitas medisnya, mulai dari bed dan peralatan lainnya. “Ini persiapan menyiapkan semua ini hanya beberapa hari saja Bu, kita kebut,” ujarnya.
Puan Maharani mengapresiasi terobosan dan langkah cepat menyiapkan Rumah Sakit Lapangan Tembak ini. Sebab, rumah sakit seperti itulah yang memang dibutuhkan saat ini dan menjadi concern DPR RI.
“Saya apresiasi kepada Pak Wali Kota bahwa itu yang memang menjadi concern kami. Saya sudah menyampaikan ke pemerintah seruan itu,” kata Puan.
Menurutnya, kapal-kapal rumah sakit angkatan laut sebenarnya juga bisa dijadikan sebagai rumah sakit darurat. Hal itu sudah pernah dilakukannya pada saat menjabat Menko PMK, tepatnya ketika ekspedisi NKRI, yaitu membuka rumah sakit laut yang ada di daerah-daerah terpencil.
“Kalau memang BOR di daerah-daerah tertentu sudah melebihi 80 persen, ya selain rumah sakit darurat yang ada di darat, mungkin bisa juga dilakukan di laut. Bisa juga memodifikasi kapal-kapal yang ada di Pelni untuk kemudian dijadikan rumah sakit darurat juga,” tegasnya.
Dalam kondisi sekarang ini, memang butuh pemikiran dan terobosan-terobosan yang out of the box. Tidak bisa lagi cuma normatif saja, tapi apa yang bisa dilakukan untuk membantu masyarakat harus segera dilakukan, sehingga sense of emergency (rasa darurat) bisa berjalan.
“Solusinya itu ya kembali lagi gotong-royong,” kata dia.
Di samping itu, Puan juga merasa takjub ketika tahu bahwa persiapan Rumah Sakit Lapangan Tembak itu hanya dilakukan kurang dari seminggu. Apalagi, dalam beberapa hari itu sudah bisa menyiapkan semua fasilitasnya, mulai dari bed yang sudah 500 lebih dan sudah diantisipasi tempias air hujannya, hingga sirkulasi udaranya. Sebab, dia tidak ingin ketika sirkulasi udaranya tidak diantisipasi, penanganannya akan dipingpong, yang satu sembuh yang satu lagi tertular.
Meskipun tidak terlalu maksimal, tapi paling tidak sebagai pemerintah yang ada di daerah masing-masing, sudah bisa memberikan terobosan-terobosan yang bisa membuat masyarakat merasa nyaman untuk berkoordinasi dengan pemerintahannya.
“Ayo kita terus bergotong-royong dalam mengatasi pandemi ini,” pungkasnya. (ST01)