Surabayatoday.id, Surabaya – Sensus penduduk (SP) yang berlangsung pada Februari hingga Maret dan diperpanjang Mei 2020, telah selesai. Beragam data muncul. Antara lain, jumlah penduduk, lanjut pertumbuhan penduduk, jenis kelamin, hingga penyebaran penduduk.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengatakan data tersebut bisa menjadi acuan pemerintah provinsi dalam mengambil kebijakan. Saat ini, jumlah penduduk di Jawa Timur mencapai 40,67 juta jiwa. Luas wilayah provinsi Jawa Timur 47,8 ribu kilometer per segi.
‘’Dengan begitu, tingkat kepadatan penduduk provinsi Jawa Timur mencapai 851 jiwa per kilometer per segi,’’ katanya.
Pada 2010, jumlah penduduk di Jawa Timur 37,48 juta jiwa. Bila dibandingnkan dengan jumlah penduduk terkini, maka lajur pertumbuhan penduduk di Jawa Timur mencapai 0,79 persen.
Khofifah juga mengatakan hasil sensus penduduk menunjukkan persentase penduduk yang domisilinya sesuai dan tidak sesuai dengan kartu keluarga. Rinciannya, 93,13 persen atau setara 37,87 juta penduduk berdomisili sesuai kartu keluarga. Sisanya, 6,87 persen atau setara dengan 2,79 juta penduduk domisilnya tidak sesuai kartu keluarga.
Saat ini, daerah dengan jumlah penduduk tertinggi masih Surabaya. Yakni 2,87 juta jiwa. Daerah berikutnya adalah Kabupaten Malang, Jember, Sidoarjo, dan Banyuwangi.
Khofifah menambahkan daerah dengan jumlah penduduk paling rendah adalah Kota Mojokerto. ‘’Yakni 132,43 ribu orang dalam satu kota,’’ ungkapnya.
Data sensus penduduk juga mengulas pegelompokan wilayah berdasarkan budaya yang merujuk pemikiran Ayu Sutarto. Yakni wilayah Mataraman, Arek, Pandalungan, dan Madura.
Dari pengelompokan itu, persentase jumlah penduduk tertinggi ada di Matraman. Yakni 34,62 persen. Selanjutnya Arek yang mencapai 38,86 persen, Pandalungan 24,67 persen, dan Madura 9,85 persen.
Khofifah merinci jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di Jawa Timur. Perempuan lebih banyak dibanding lelaki. Persentase jumlah perempuan mencapai 50,10 persen, lalu lelaki 49,90 persen. Rasio jenis kelamin penduduk 99,60.
‘’Artinya, terdapat 99 hingga 100 lelaki untuk setiap 100 perempuan,’’ ujar dia. (ST02)