SURABAYATODAY.ID, SIDOARJO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan penghargaan pada sejumlah Dewan masjid Indonesia (DMI) di Jawa Timur yang telah menang dalam DMI Award tahun 2022.
Didampingi Ketua PW DMI Jawa Timur KH. M. Roziqi, Khofifah menyerahkan penghargaan di antaranya kepada DMI Provinsi Jawa Timur sebagai juara umum ke 3.
Penghargaan DMI Award 2022 juga diberikan kepada Masjid Besar Sabilillah Malang mendapatkan 3 penghargaan dengan kategori yang berbeda. Yaitu Kategori Manajemen Masjid Terbaik 1 Tingkat Nasional, kategori Tipologi Masjid Besar Terbaik 1 Tingkat Nasional, serta kategori Pembinanaan Remaja dan Pemuda Masjid Terbaik 3 Tingkat Nasional.
Lalu Masjid Agung At Taqwa Bondowoso yang mendapatkan DMI Award kategori Tipologi Masjid Agung Terbaik 1 Tingkat Nasional, Masjid Arif Nurul Huda Polda Jatim kategori Tipologi Masjid Perkantoran Terbaik 1 Tingkat Nasional.
Serta Masjid Nurul Huda Candi Sidoarjo mendapatkan 2 kategori berbeda yaitu Tipologi Masjid Jami’ Terbaik 2 Tingkat Nasional dan Kategori Ramah Anak Terbaik 3 Tingkat Nasional.
Kemudian Masjid Raya Ulul Albab dengan kategori Tipologi Masjid KampusnTerbaik 2 Tingkat Nasional, dan Masjid Al Ittihad Pakuwon Mall untuk Tipologi Masjid Area Umum Terbaik 3 Tingkat Nasional.
Atas prestasi yang diperoleh masjid di Jawa Timur tersebut, Gubernur Khofifah berharap agar masjid-masjid di Jawa Timur bisa menjadi percontohan dan tempat untuk studi banding bagi seluruh masjid di Indonesia.
“Pak Roziqi kalau ada yang ingin studi banding tentang pengelolaan masjid, bisalah diajak ke masjid-masjid yang ada di Jawa Timur,” ucap Khofifah.
Sementara itu, Ketua PW DMI Jatim KH. M. Roziqi, menyampaikan bahwa semangat yang dibangun DMI adalah bagaimana umat tidak hanya berkewajiban memakmurkan masjid tetapi juga dimakmurkan oleh masjid. Karenanya pelatihan bisnis dan Keuangan Syariah bagi Remaja Masjid Se Jawa Timur ini dilakukan.
Ia berharap para remaja-remaja masjid nanti bisa mengenali bagaimana pemberdayaan ekonomi yang berbasis masjid. “Artinya para remaja, para jamaah, merasa makmur bukan secara batiniah tetapi secara ekonomi juga merasa mendapatkan kepeduli dan perhatian dari masjid,” kata Roziqi. (ST02)