SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menggelar pertemuan dengan seluruh pimpinan partai politik (parpol) di rumah dinasnya, Rabu (18/10) sore. Dalam pertemuan hangat itu, Eri ingin mengajak seluruh pimpinan parpol untuk menjaga kondusifitas selama digelarnya pemilihan umum (pemilu) 2024 di Kota Surabaya.
Ia mengatakan, pertemuan dengan seluruh pimpinan parpol di kediaman kali ini, adalah membahas soal pelayanan warga dan pengentasan kemiskinan melalui program Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang saat ini digodok bersama jajaran DPRD Surabaya. Selain itu, di pertemuan ini dia juga berkoordinasi terkait Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) jelang pemilu presiden 2024.
“Karena saat ini tensi politik sedang menghangat, saya berpesan kepada seluruh pimpinan parpol untuk turut serta menjaga kondusifitas di Kota Surabaya,” katanya.
Meskipun ada partai yang berbeda koalisi dan dukungan politik dalam pemilu presiden, dirinya ingin para pimpinan politik turut serta menjaga harmoni dalam keberagaman yang telah ada tercipta di Kota Surabaya. “Berbeda pilihan itu biasa, akan tetapi harus turut serta menjaga kedamaian, jangan sampai menimbulkan sebuah permasalahan di Kota Surabaya,” ujarnya.
Sebelumnya itu, Wali Kota Eri Cahyadi juga sempat hadir dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektoral dan Deklarasi Damai Pemilu 2024 bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya dan seluruh partai politik, di Graha Sawunggaling, (18/10) pagi.
Sementara itu Ketua DPD Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni mendukung Wali Kota Eri Cahyadi untuk bersama-sama menjaga kondusifitas selama pemilu 2024. “Surabaya sebagai salah backbone (tulang punggung) NKRI maka harus terus dijaga kondusifitasnya. Seperti diketahui, saat ini tensi politik di Jakarta itu sedang menghangat,” kata Arif.
Politisi yang juga Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya itu menambahkan, dalam kontestasi politik kali ini jangan sampai membuat situasi Kota Surabaya tidak kondusif. Maka dari itu dia turut mengimbau kepada warga Kota Surabaya untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) walaupun berbeda pilihan.
Ia menerangkan menjelang pemilu presiden 2024, ada beberapa strategi yang dilakukan oleh partai Golkar untuk menjaga kamtibmas di Kota Surabaya. Salah satunya adalah memberikan pendidikan politik kepada masyarakat, bahwa pemilu hanya sebagai sarana rekrutmen kepemimpinan.
“Artinya ini adalah proses normal yang digelar lima tahunan dan telah disepakati oleh seluruh stakeholder bangsa dan negara. Artinya kita punya kewajiban moral untuk terus menjaga suasana sejuk ini, agar tidak memberikan narasi-narasi yang cenderung ke kampanye hitam,” papar dia.
Maka, sebagai kader partai juga harus memberikan edukasi, misalnya soal program lima tahun ke depan dari masing-masing calon presiden. Edukasi tersebut ditujukan kepada masyarakat, utamanya adalah remaja yang mulai memiliki hak pilih. Hal tersebut bertujuan untuk menghindari sekaligus menangkal adanya berita hoax di era digital seperti saat ini.
“Jadi, jangan sampai sebagai elit politik justru menjatuhkan satu sama lain, yang membuat politik di kalangan akar rumput menjadi semakin memburuk. Yang kita lawan hari ini, adalah destruksi informasi, berita hoax yang mengadu domba anak bangsa,” pungkasnya.
Untuk diketahui, dalam pertemuan itu tak hanya dihadiri oleh Ketua DPD Partai Golkar Arif Fathoni, tetapi juga ada Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Surabaya Maksun Jayadi, Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Surabaya Johari Mustawan, Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Surabaya Musyafak Rouf, Ketua DPC Partai Gerindra Cahyo, Ketua DPD Partai Persatuan Solidaritas Indonesia (PSI) Erick Komala, Bendahara DPC Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya Taroe Sasmito, Sekretaris DPC Partai Nasdem Hari Santosa, Sekretaris Partai Demokrat Junaedi, dan Ketua Majlis Tarjih Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Bukhori Imron. (ST01)