Surabayatoday.id, Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan pengarahan kepada 58 pelajar Surabaya yang terlibat aksi demonstrasi beberapa waktu lalu tentang UU Cipta Kerja. Pengarahan itu dilakukan di SMPN 1 Surabaya, Senin (19/10).
Risma meminta para pelajar itu untuk sujud di kaki orang tuanya masing-masing. Mereka pun juga diminta meminta maaf.
Anak-anak itu pun menangis sembari bersimpuh di pangkuan orang tuanya. Para orang tua pun juga tak kuat menahan tangis permohonan maaf anaknya.
Setelah meminta maaf kepada orang tuanya, para pelajar ini juga meminta meminta maaf kepada para guru dan kepala sekolah yang mendampingi mereka. Para guru pun ikut terharu.
Pada kesempatan itu, Risma memang mengajak mereka untuk sadar bahwa Tuhan telah memberikan sesuatu yang luar biasa. Sesuatu itu berupa nikmat sehat, punya mata yang dapat melihat dan hidung yang dapat mendengar serta fisiknya normal. Bahkan, punya orang tua yang perhatian dan guru sekolah.
“Padahal, di luar sana ada anak-anak yang bahkan tidak tahu orang tuanya siapa. Termasuk saya membina anak-anak di Kampung Anak Negeri yang mereka itu ada yang tidak tahu orang tuanya siapa. Kalian kurang bersyukur anak-anakku,” kata Risma.
“Inikah yang kalian berikan kepada orang tua kalian anak-anakku? Seandainya kalian babak belur dan terluka dan kemudian dirawat di rumah sakit, itukah balasan kalian kepada orang tua kalian? Kasihan orang tua kalian,” tegasnya.
Presiden UCLG ASPAC ini juga meminta kepada para pelajar itu untuk tidak mengkhianati orangnya. Bahkan, ia juga meminta anak-anak itu untuk tidak aneh-aneh mengikuti hal-hal yang belum mereka tahu.
“Ibu tidak terima siapapun yang mengganggu anak-anak ibu. Ibu akan hadapi. Ibu bangun Surabaya ini untuk kalian anak-anakku supaya kalian bisa sukses dan bisa bersaing dengan anak-anak lain di luar sana,” tambahnya.
Tak hanya.menasihati, Risma juga memberikan motivasi. Ia ingin mereka tidak mudah putus asa demi mengejar masa depan.
Salah satunya dengan cara menunjukkan beberapa foto anak Surabaya yang saat ini sudah berhasil meskipun berasal dari keluarga kurang mampu. “Ini bukti bahwa semuanya berhak berhasil dan semuanya berhak sukses. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Tuhan, tidak ada yang tidak bisa asal kita mau. Anak-anak ini juga berasal dari keluarga yang tidak mampu, tapi berkat kegigihannya mereka sekarang bisa sukses dan berhasil, kalian juga bisa seperti mereka,” tegasnya. (ST01)