SURABAYATODAY.ID, PASURUAN – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa minggu ini Jatim telah memasuki musim panen dan Maret memasuki panen raya padi. Untuk itu, pihaknya meminta seluruh pihak terkait mulai distributor beras, Perkumpulan Penggilingan Padi (Perpadi) Jatim, asosiasi distributor dan pedagang beras, serta Bulog memaksimalkan distribusi beras.
Hal itu ditegaskan Khofifah usai melakukan peninjauan operasi pasar di Pasar Besar Kota Pasuruan, Jalan Soekarno Hatta, Mayangan, Kota Pasuruan, Rabu (15/2).
“Kita berharap ini akan menjadi penetrasi menuju harga beras kita stabil kembali,” ungkap Khofifah didampingi Wakil Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo dan jajaran Forkopimda Kota Pasuruan.
Ia mengatakan, prediksi produksi beras minggu kedua Februari sekitar 40 ribu ton. Sedangkan prediksi minggu ketiga Februari sekitar 60 ton dan Minggu keempat Februari sekitar 70 ribu ton beras.
Kemudian Bulan Maret diprediksi panen raya padi, dengan produksi beras sebanyak 1.050.000 ton beras. Termasuk di bulan April diprediksi produksi beras juga di atas satu juta ton beras.
“Ini semua beras ya bukan gabah. Oleh karena itu pada minggu ini dan minggu depan saya minta tolong distributor memaksimalkan distribusinya. Mohon Perpadi juga memaksimalkan distribusinya, dan tentu dari Bulog juga,” katanya.
Meski sudah jelang masa panen raya, Khofifah menegaskan bahwa pihaknya bersama Bulog, Pemkab/Pemkot, PT Jatim Graha Utama, Perpadi Jatim, asosiasi distributor dan pedagang beras akan terus melakukan operasi pasar. Hal ini dilakukan sebagai upaya menstabilkan harga beras di pasaran.
Di Kota Pasuruan, total sebanyak 18 ton beras yang digelontorkan untuk disalurkan ke pedagang serta masyarakat. Sedangkan khusus untuk Pasar Besar Kota Pasuruan sebanyak 8 ton.
Dalam operasi pasar ini, beras medium kualitas baik dijual dengan harga Rp 43 ribu per kemasan 5 kg. Artinya beras yang dijual dalam operasi pasar ini hanya Rp 8.600/kg. Harga ini jauh di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium yakni Rp 9.450/kg. Sedangkan harga beras medium yang dijual di Pasar Kota Pasuruan ini sendiri saat ini berkisar Rp 11.000/kg.
Terkait operasi pasar, Khofifah kembali menekankan bahwa yang menjadi kebutuhan saat ini adalah pengemasan beras beras 5 kg, karena dari Bulog kemasannya 50 kg.
“Sedangkan yang kita distribusikan ini kemasan 5 kg. Kalau banyak repacker lagi kita bisa lebih banyak lagi mendistribusikan ke konsumen dan pedagang,” imbuhnya.
Ia menegaskan sirkulasi dan distribusi beras hari-hari ini harus semakin dipercepat. Sebab jika ada keterlambatan akan langsung berpengaruh pada harga beras.
“Kemarin harga beras medium di Kota Pasuruan sempat tembus Rp 11.000/kg, padahal dua hari lalu sudah sesuai HET Rp 9.450/kg. Jadi operasi pasar hari ini kita turunkan untuk konsumen dan siang nanti untuk pedagang berasnya,” katanya. (ST02)