SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Si jenius Cleona Einar Maulidiva (11) mendapatkan lencana emas Jer Basuki Mawa Beya dari Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat peringatan HUT Jawa Timur Ke-77 di Grahadi, Rabu (13/10). Sosok remaja ini bahkan disebut Gubernur Khofifah sebagai Game Changer asal Jawa Timur lantaran prestasinya yang telah mengantongi lebih 90 medali dalam sederet olimpiade matematika dan sains.
Prestasi ini sungguh membanggakan terlebih ia baru berusia 11 tahun. Bahkan lebih 90 medali yang ia kantongi tersebut mayoritas adalah medali emas yang ia raih di kompetisi internasional. Cleona juga adalah penerima termuda untuk penghargaan Prestasi Pancasila dari BPIP.
Untuk itu, Gubernur Khofifah menganggap bahwa sosok jenis Cleona layak mendapatkan penghargaan tertinggi Pemprov Jatim yaitu Jer Basuki Mawa Beya Emas. “Usianya baru 11 tahun, namun sudah sukses meraih lebih 90 medali dalam kompetisi matematika dan sains. Bahkan mayoritas medali yang ia raih adalah medali emas dan di even internasional. Maka Cleona ini adalah Game Changer Jawa Timur,” terangnya.
Gubernur Khofifah mengatakan, dengan tantangan zaman yang begitu dinamis dibutuhkan sosok yang memiliki karakter Inisiatif Kolaborasi dan Inovasi (IKI) yang bisa memberikan perubahan untuk lingkungan di sekitarnya.
Mereka yang bisa melakukan hal tersebut dikatakan Khofifah adalah para Game Changer. Dan Cleona, pelajar Madrasah Tsanawiyah Bilingual Muslimat NU Sidoarjo itu adalah sosok Game Changer Jatim untuk bidang matematika dan sains.
Tak hanya pada Cleona, lencana emas Jer Basuki Mawa Beya juga dianugerahkan Gubernur Khofifah pada penggerak dan aktivitas penanaman Mangrove H Mukarim.
Pria asal Desa Penunggul Pasuruan tersebut telah puluhan tahun melakukan aktivitas menanam mangrove demi melindungi kawasan pesisir dan mencegah abrasi.
Tak terihitung sudah berapa mangrove yang telah ia tanam. Secara konsisten, pria berusia 71 tahun itu bahkan telah keliling Indonesia untuk menanam mangrove.
Dikatakan Khofifah, sosok Mukarim juga adalag game changer Jawa Timur, khusus untuk penanaman mangrove dan pelestarian kawasan pesisir. “Bapak Mukarim adalah Game Changer Jatim untuk pelestarian ekosistem mangrove. Sosok yang mampu dan mau berbuat lebih untuk menjawab permasalahan di lingkungan tanpa kenal lelah betkeliling menanam mangrove keliking Indonesia adalah sosok Game Changer,” tegasnya.
Pun begitu dengan sosok Markus Iskandar. Markus adalah Direktur PT United Farmasi Indonesia. Dalam menjalankan usahanya, ia telah mempekerjakan para penyandang disabilitas. Sebanyak 30 persen karyawannya adalah lulusan Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Oleh Khofifah, Markus Iskandar juga diberikan penghargaan berupa lencana emas Jer Basuki Mawa Beya. Penghargaan itu juga disematkan langsung oleh Gubernur pada upacara HUT Jatim ke-77.
“Jika di skala dunia ada Steve Jobs dan Elon Musk. Jatim punya Bung Tomo Bung Karno dan tokoh kiai seperti Kiai Hasyim Asyari dan Kiai Wahab. Namun di era saat ini juga ada Cleona, Pak Mukarim dan juga Pak Markus,” tegasnya.
“Ke depan mari kita dorong terus untuk lahirnya game changer – game changer dari Jawa Timur yang memberikan kiprah terbaiknya untuk menjawab tantangan zaman yang terus berubah dari waktu ke waktu,” pungkas Gubernur Khofifah.
Selain itu, untuk kepala daerah, Gubernur Khofifah juga memberikan lencana emas Jer Basuki Mawa Beya pada Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Bupati Malang Sanusi, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan Walikota Madiun Maidi serta Walikota Blitar Santoso. Mereka adalah kepala daerah yang telah berkomitmen tinggi terhadap pengembangan kompetensi (Bangkom) ASN berwawasan Sustainable Development Goals (SDG’s). Sementara untuk Forkopimda dianugerahkan kepada Pabgdam V Brawijaya Mayjebd TNI Nur Cahyanto, M.Sc yang secara sistemik membangun ketahanan pangan dan bedah rumah di Jawa Timur. (ST02)