SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya melaunching pembentukan Duta Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum), Senin (31/1). Pembentukan Duta Trantibum yang berasal dari pelajar Kota Surabaya tersebut sebagai bagian dari upaya deteksi dini dan mencegah kenakalan remaja.
Launching sekaligus ikrar bersama Duta Trantibum, digelar di Graha Sawunggaling lantai 6 gedung Pemkot Surabaya. Kegiatan ini diikuti ratusan perwakilan pelajar dari jenjang SD/SMP/SMA/SMK negeri dan swasta se-Kota Pahlawan melalui luring serta daring.
Dalam sambutannya, Wali Kota Eri Cahyadi mengajak kepada para pelajar tersebut agar menjadi bagian dalam menjaga Surabaya. Menurutnya, hal tersebut dapat mulai dilakukan dengan menanamkan dalam hati rasa cinta terhadap kota dan negara ini.
“Cinta terhadap negara dan kota merupakan bagian dari iman, hubbul wathon minal iman. Karena kalau sudah tidak cinta kepada negara, berkurang cintanya kepada kotanya, akhirnya lahirlah perbuatan yang menjadi tidak menyenangkan,” kata Eri Cahyadi.
Ia meyakini para pelajar yang dilantik menjadi Duta Trantibum, merupakan anak-anak yang memiliki rasa cinta terhadap kota dan negara. Jika sudah dikukuhkan, ia berharap, para pelajar itu dapat mencegah perbuatan atau tindakan yang dilarang, khususnya di lingkungan sekolah.
“Karena perbuatan yang dilarang itu pasti menjadikan kota kita tidak aman. Kalau sudah minum-minuman keras, akan menjadi gelap, dia pasti melakukan kejahatan,” ujar dia.
Menurutnya, Duta Trantibum juga harus berani menyampaikan pendapat. Demikian pula harus berani menegur dengan cara-cara santun ketika ada teman yang melakukan perbuatan dilarang.
“Kalau misalnya ada teman yang merokok di sekolah, harus berani menegur namun dengan cara yang santun,” pesannya.
Eri juga meminta pelajar untuk mengikuti organisasi atau ekstrakulikuler di sekolah. Menurutnya, dengan mengikuti organisasi di sekolah, maka karakter pelajar itu akan terbentuk.
“Anak-anakku harus menjadi orang yang punya karakter, harus menjadi orang yang punya keberanian dalam menyampaikan pendapat. Harus berani juga menegur teman ketika ada yang melakukan perbuatan dilarang, kalau tidak bisa, sampaikan kepada gurunya,” tuturnya. (ST01)