SURABAYATODAY.ID, MOJOKERTO – Gubernur Jawa Timur, Khofiah Indar Parawansa mencanangkan vaksinasi pelajar serentak di 38 kabupaten/kota se Jawa Timur. Di sela kunjungannya meninjau vaksinasi di SMKN 1 Kota Mojokerto, Khofifah mengatakan mengalokasikan 38 ribu dosis vaksin tahap I kepada 38 ribu siswa SMA/SMK se Jawa Timur, yang didistribusikan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten/kota.
Dikatakannya, pengendalian pandemi Covid-19 terutama melalui vaksinasi adalah game changer, kunci yang sangat menentukan agar masyarakat bisa bekerja kembali, siswa bisa belajar di sekolah dan masyarakat bisa kembali beribadah dengan tenang. Selain itu juga agar perekonomian segera bangkit.
“Karena itu saya mencanangkan vaksinasi serentak untuk pelajar SMA/SMK se Jawa Timur, dengan harapan herd immunity yang akan menjadi pelandaian dalam pengendalian Pandemi Covid-19 ini bisa segera kita wujudkan di Jawa Timur” tegas Khofifah.
Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini juga meminta agar bupati/wali kota di Jawa Timur segera melakukan percepatan vaksinasi terhadap penduduk remaja yaitu kategori usia 12-18 tahun yang juga merupakan para pelajar. Menurutnya, metode pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan selama masa pandemi Covid-19 dinilai banyak pihak kurang efektif.
“Kita berharap melalui penuntasan vaksinasi untuk pelajar, pembelajaran tatap muka secara bertahap dan terbatas bisa segera digelar kembali, tentu dengan protokol kesehatan yang ketat” imbuh mantan Menteri Sosial ini.
Pada kegiatan itu, Khofifah juga berkesempatan berdialog langsung secara daring dengan para pelajar yang sedang mengikuti vaksinasi. Yaitu dengan SMKN Batu, SMKN 1 Singosari Malang, SMAN 1 Bangkalan, SMKN 1 Jombang, SMKN 1 Panji Bondowoso dan SMKN 1 Pacitan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengatakan pencanangan vaksinasi pelajar serentak tersebut diharapkan menjadi momentum bagi makin memungkinkannya penyelenggaraan pembelajaran tatap muka. “Kami sangat berterima kasih kepada Ibu Gubernur Jawa Timur yang telah berkenan mengalokasikan 38 ribu dosis vaksin untuk 38 ribu siswa SMA/SMK di Jawa Timur, sehingga pembelajaran tatap muka, yang sudah dinanti-nanti oleh para siswa, guru dan orang tua, bisa segera dimungkinkan untuk diselenggarakan,” katanya.
Wahid Wahyudi menambahkan bahwa pelaksanaan vaksin untuk pelajar ini akan melengkapi pemberian vaksin yang sudah dilakukan untuk guru dan tenaga kependidikan di Jawa Timur. “Vaksin untuk guru dan tenaga kependidikan di Jawa Timur sudah hampir mencapai 100 persen untuk semua jenjang. Semoga capaian untuk vaksin pelajar juga bisa segera kita percepat sehingga pembelajaran tatap muka terbatas bisa segera digelar,” tambahnya. (ST02)