SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Berdasarkan data Indeks Kemakmuran Dunia, Indonesia berada pada peringkat 5 ASEAN. Indikator kemakmuran dilihat dari 8 sektor yakni ekonomi, keamanan, kesehatan, pendidikan, modal sosial, pemerintahan, kebebasan individu dan kesempatan kerja wirausaha.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan kekuatan masyarakat Indonesia sangat luar biasa. Social capital ini menjadi modal untuk bersinergi dengan program strategis yang disiapkan.
“Kita dalam mempersiapkan program juga harus melihat sesuatu yang bisa kita capai melalui ragam ide kreatif kita,” kata Khofifah.
Hal itu disampaikannya saat menutup Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan IV Tahun 2022 di Provinsi Jatim bertempat di Jatim Coorporate University BPSDM Prov Jatim.
Karena itu, dirinya berharap dan secara khusus meminta seluruh kepala OPD untuk lebih membuka jejaring dan memperluas kerjasama dengan berbagai pihak. Harus selalu berpikir ke depan, menstrukturkan seluruh ide kreatif dengan keadaan dan manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
“Kita butuh referensi secara imperatif untuk mengarusutamakan SDGs agar menyatu dengan seluruh program. Kalau memang kita merasa kurang maksimal dalam satu hal, tidak apa-apa kita berbenah. Tapi jangan dibatasi staf kita untuk berkreasi memunculkan ide kreatif tetap inovatif,” paparnya.
Administrasi Negara (LAN) Adi Suryanto mengatakan bahwa seluruh peserta yang telah lulus memiliki tanggung jawab baru sebagai sosok pemimpin perubahan. Sehingga, Adi berharap inovasi yang telah digagas selama proses PKN harus diimplementasikan dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Sadarlah satu langkah keluar pintu ini, dipundak kawan-kawan ada tanggung jawab baru sebagai pemimpin perubahan. Karena apapun yang kalian lakukan, akan berpengaruh di masyarakat,” katanya
“Tidak hanya sekadar pemimpin, namum menjadi pemimpin yang bisa menggerakan perubahan. Bersinergi dan berkolaborasi untuk birokrasi yang lebih baik,” imbuh Adi.
Membangun cita-cita World Class bereucracy, lanjut Adi harus bisa dicapai dengan kolaborasi melalui project perubahan yang telah diinisiasi.
“Bukan projectnya yang penting, tapi implementasi dan manfaat bagi masyarakat yang jauh lebih penting,” katanya.
Adi juga turut mengapresiasi kerja sama BPSDM Prov Jatim dengan SDGs Center Universitas Airlangga. Menurut Adi, kerjasama tersebut akan menjadi sebuah lompatan yang bisa dijadikan pedoman bagi tempat lain untuk bertindak.
“Ini adalah inovasi baru. Dan saya yakin ini sangat memungkinkan untuk di tiru oleh tempat lain,” ujarnya. (ST02)