SURABAYATODAY.ID, SIDOARJO – Forum Wartawan Sidoarjo (Forwas) menggelar Tadarus Jurnalistik, Selasa (12/4) malam. Kegiatan ini merupakan ajang diskusi yang dilaksanakan di Balai Wartawan Sidoarjo.
Dalam Tadarus Jurnalistik itu, sejarah berdirinya Forwas hingga kondisi kekinian jadi bahan rembukan yang gayeng. Suharjo, pendiri sekaligus ketua Forwas pertama menceritakan proses berdirinya organisasi ini.
Ia mengungkapkan tahun 2005, saat itu musyawarah pertama digelar di Hotel Sinar di Sedati, Sidoarjo. “Awalnya dulu pokja, kemudian teman-teman ingin punya wadah untuk berbagi informasi dan berkegiatan. Berdirilah Forwas, yang sampai sekarang, sudah 20 tahun dan tetap eksis,” katanya.
Pak Jo, panggilan Suharjo, menambahkan yang membanggakan, sampai sekarang dari Forwas adalah tetap diisi oleh wartawan-wartawan profesional yang kapabel dari media-media mainstream yang diperhitungkan narasumber.
“Ini luar biasa,” sambungnya.
Wartawan RRI yang sudah pensiun itu berpesan, wartawan yang tergabung dalam Forwas untuk tetap independen dan menjaga silaturrahmi satu sama lain. Kekompakan menjadi harga mati untuk bersama-sama menjalankan organisasi.
Sementara Eko Yudho, wartawan senior SCTV di Sidoarjo, juga bercerita panjang lebar tentang kondisi Forwas. Dari kondisi memprihatinkan ketika Balai Wartawan dibatasi sampai serba mudah seperti sekarang.
“Yang saya salut dari teman-teman adalah kerja kerasnya. Selalu menjaga profesionalitas dan nama baik organisasi. Mari kita jaga bersama, agar Forwas semakin jaya,” tutur Eko.
Dalam diskusi yang dipimpin oleh Ketua Forwas M Taufik ini, berbagai hal juga disampaikan oleh para wartawan yang tergabung dalam Forwas. Termasuk program edukasi untuk wartawan baru, kerja sosial, dan berbagai hal seputar kondisi terkini kewartawanan di Sidoarjo.
Lebih dari dua jam, diskusi berlangsung hangat. Berbagai hal dibahas dalam pertemuan di Balai Wartawan itu. Puluhan wartawan bergantian menyampikan aspirasi dan pandangannya tentang Forwas.
Slah satunya oleh wartawan TV9, Rohid. “Diskusi-diskusi seperti ini sangat penting. Sehingga, kita perlu menggelarnya semakin sering. Untuk kemajuan kita bersama,” ujarnya. (ST11)





