SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Wakil Wali Kota Armuji sudah setahun memimpin Kota Pahlawan, tepatnya pada 26 Februari 2022 lalu. Selama menjabat, sejumlah capaian dan kinerja menjadi catatan penting banyak pihak. Salah satunya dari kalangan legislatif sebagai salah satu mitra kerja dari Pemkot Surabaya.
Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono apresiasi atas kinerja setahun kepemimpinan Eri-Armuji ini. Terlepas dari beberapa catatan, keduanya dinilainya relatif mampu menjalankan kepemimpinan yang efektif, terutama untuk menangani pandemi dan memulihkan ekonomi.
“Saya menggarisbawahi tiga hal. Dua hal apresiasi, satu hal catatan perbaikan ke depan,” kata Adi Sutarwijono, Senin (28/2).
Pertama, Adi menyatakan, bahwa setahun pertama Eri-Armuji menjabat, penanganan pandemi di Surabaya berjalan cukup baik. Gotong-royong seluruh kalangan mampu mengelola pandemi, dengan vaksinasi yang masif serta pelaksanaan 3T yang baik.
“Eri-Armuji juga mampu menumbuhkan inisiatif kerelawanan sosial dengan menggandeng berbagai pihak untuk saling bantu di masa pandemi,” ujarnya.
Kedua, Adi berpandangan, bahwa pemulihan ekonomi Surabaya sudah fokus terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bahkan, UMKM Surabaya terus didorong agar survive, termasuk lewat inovasi berbasis digital seperti e-Peken. Apalagi, sentra-sentra UMKM juga dihidupkan dan diberdayakan.
“Ketiga, sebagai catatan, saya berharap ke depan Pemkot Surabaya menaruh perhatian serius pada pengelolaan banjir dan upaya perlindungan sosial warga. Soal banjir, solusi terintegrasi dari hulu ke hilir harus dijalankan,” harap dia.
Kemudian terkait perlindungan sosial, Adi juga mendorong pemkot agar upaya-upaya jemput bola harus rutin dilakukan kepada masyarakat miskin yang membutuhkan pertolongan. Baik itu terkait warga sakit, putus sekolah, rumah tidak layak huni (rutilahu) dan sebagainya.
“Pola bottom up dalam strategi perlindungan sosial harus terus didorong dengan membuka ruang masukan warga seoptimal mungkin. Sehingga semua problem cepat teratasi dan tidak menjadi bom waktu,” tegas politisi PDI Perjuangan itu.
Bagi dia, soal perlindungan sosial tersebut harus menjadi atensi yang ke depan diharapkan dapat segera diselesaikan oleh Eri Cahyadi-Armuji. “Karena pandemi ini sejak 2020 ke 2021, Surabaya mengalami kenaikan angka kemiskinan dari 5,02 persen menjadi 5,23 persen atau naik 0,21 persen, dengan total jumlah penduduk miskin 152.000,” ungkap dia. (ST01)





