SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan executive musala “An-Nur” di lantai 4 Mal Extension Ciputra World Surabaya, Jumat (21/1). Peresmian itu ditandai dengan pemukulan bedug dan penandatanganan prasasti.
Eri menyampaikan terima kasih kepada Ciputra World karena sudah menyediakan musala dengan arsitektur yang luar biasa. Biasanya, kalau di mal itu interiornya yang bagus adalah kafe dan restorannya, tapi sekarang di Ciputra World tempat ibadahnya juga dibuat interior yang bagus.
“Apalagi di musala ini tempat salatnya sudah dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, sehingga perempuan yang berhijab tidak perlu sungkan untuk melepas hijabnya ketika wudhu,” katanya.
Wali Kota Eri juga menegaskan bahwa keberadaan musala di mal itu sangat penting. Sebab, Surabaya ini merupakan kota toleransi, di mana 90 persen lebih warganya beragama Islam.
Makanya, ia menekankan kepada pemilik mal dan pemilik tempat belanja untuk setiap malnya diusahakan harus ada musalanya. “Tapi alhamdulillah sekarang setiap mal ada tempat untuk salat bagi umat Islam. Bahkan, hari ini kita diberikan contoh betul bahwa tempat ibadahnya umat muslim yang disedikan oleh Ciputra World begitu nyaman dan indah interiornya, sehingga musala ini nyaman untuk beribadah,” ujarnya.
Mantan kepala Bappeko ini juga mengakui ada sejarah khusus dengan musala tersebut. Sebab, suatu ketika Senior Director Ciputra Group Sutoto Yakobus mengiriminya sebuah gambar dan dijelaskan bahwa itu adalah musala di Ciputra World. Bahkan, saat itu ia diminta memberikan nama musala tersebut.
“Saya mengajukan beberapa nama, salah satu An-Nur ini yang berarti cahaya. Semoga dapat memberikan cahaya bagi semua yang ada di Ciputra World ini, mulai dari yang bekerja hingga malnya semoga barokah. Atas nama warga Kota Surabaya, saya mengucapkan terimakasih,” imbuhnya.
Sementara itu, Senior Director Ciputra Group Sutoto Yakobus mengatakan bahwa sering mendapatkan pesan dari Eri kalau mau membangun mal, jangan lupa disediakan tempat ibadahnya. Makanya, kali ini dibuat tempat ibadah yang kekinian dengan interior yang bagus.
“Syukur-syukur anak mudanya lebih senang beribadah karena tempatnya bagus dan interiornya bagus. Syukur-syukur juga ini bisa menjadi tren bahwa kalau mau bikin tempat ibadah interiornya harus bagus, sehingga orang lebih suka dan lebih kerasan untuk beribadah,” kata Sutoto Yakobus. (ST01)