SURABAYATODAY.ID, LAMONGAN – Pemprov Jatim melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanla) terus melakukan beberapa kegiatan diantaranya revitalisasi pelabuhan perikanan, pemulihan sumberdaya ikan melalui underwater restocking, bantuan hibah alat penangkapan ikan, penguatan produksi budidaya laut, peningkatan daya saing produk hasil olahan UMKM. Seperti dalam kegiatan “Yuk Ke Laut!” di Pantai Pengkolan, Desa Kandang Semangkong, Kec. Paciran, Lamongan, Minggu (12/12).
Dalam kegiatan itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan rombongan melakukan tabur benih sebanyak yakni 1.000 benih ikan kakap putih dan 1.000 benih ikan kerapu. Tidak hanya itu, juga dilakukan penanaman mangrove, peninjauan sekolah pantai, serta kegiatan beach clean up.
“Apa yang kita lakukan tadi adalah sebagai integrated approach, upaya terintegrasi untuk tidak hanya menjaga ekosistem pesisir tapi juga budaya dan disiplin masyarakatnya. Seperti tadi tabur benih ikan kita menghidupkan kehidupan, tanam mangrove juga menghidupkan kehidupan,” katanya.
“Jadi seperti kata Sunan Kalijogo yang mengajarkan bahwa urip iku gawe urup,” lanjut Khofifah.
Ia mengatakan, kegiatan Beach Clean Up dan Underwater Clean Up untuk menjaga kebersihan ekosistem pesisir dan juga sebagai pemacu pemulihan perekonomian pesisir dengan memberdayakan masyarakat pesisir.
Beach Clean Up ini dilakukan melalui kegiatan padat karya dengan sistem cash for work. Masyarakat sekitar diberdayakan untuk melakukan kegiatan bersih pantai ini selama dua hari, dan per orang mendapatkan bayaran sebesar Rp 150 ribu per hari.
“Tadi saya lihat juga ada siswa sekolah yang ikut menanam mangrove. Selain itu juga ada sekolah pantai yang memberikan edukasi terkait bagaimana menjaga kelestarian laut menjaga ekosistem laut. Ini sangat bagus sekali melibatkan anak-anak sejak usia dini terkait pentingnya ekosistem laut,” terangnya.
Lebih lanjut menurutnya, salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir adalah dengan menyiapkan kawasan pesisir ini menjadi desa wisata halal. Hal ini sesuai format Optimis Jatim Bangkit yang disiapkan kantor perwakilan Bank Indonesia Jatim bersama OJK, salah satunya adalah desa wisata halal.
“Bila 8.501 desa kelurahan di Jatim separohnya punya desa wisata halal pasti ada penyerapan tenaga kerja. Selain itu juga adanya BUM Desa dapat membantu pengelolaan ekonomi desa sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata orang nomor satu di pemerintahan Jatim ini.
Tidak hanya itu, hilirisasi dari sektor perikanan menjadi hal yang penting, yakni dengan memaksimalkan industri olahan ikan. Apalagi permintaan pasar di luar negeri sangat tinggi. Hal ini tentunya dapat meningkatkan nilai tambah secara ekonomi bagi para nelayan.
“Untuk itu bagaimana menemukenali item dan produk yang bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat harus terus ditumbuhkembangkan dengan menjaga derajat gizi dan higinitasnya. Bila ini semua dilakukan ini akan menjadi bagian dari ikhtiar menurunkan kemiskinan ekstrem,” terangnya.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan bahwa produksi perikanan di Kab Lamongan setiap tahunnya semakin meningkat. Lamongan memiliki perikanan laut dengan hasil sekitar 76 ribu ton per tahun. Kemudian juga ada perikanan darat yang produksinya bisa mencapai hasil kurang lebih setara dengan Rp 1,4 triliun.
“Kami terus berupaya agar produksi ini terus bertambah dengan berbagai produk olahan yang terus kami bina, supaya semakin beragam dan meningkatkan hasil,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur Dyah Wahyu Ermawati mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Ikan Nasional ke-8.
“Jadi kami telah melakukan serangkaian kegiatan dalam rangka Hari Ikan Nasional sejak bulan November kemarin baik temu bisnis dan investasi, webinar dan salah satu puncaknya adalah acara pada hari ini,” pungkasnya. (ST02)