SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Dukungan dan apresiasi diberikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur kepada ITS yang telah berhasil meluncurkan sebuah disinfektan permanen antivirus yang diberi nama CoFilm (Disinfectant Coating Antivirus). Hal tersebut ditunjukkan dengan ketertarikan dan perhatian Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.
Usai menyaksikan pengaplikasian inovasi tersebut di gedung negara Grahadi Surabaya, beberapa waktu lalu, mantan bupati Trenggalek itu mengungkapkan apresiasinya terhadap berbagai CoFilm.
“Kami di Pemprov (Jawa Timur) membuka telinga dan mata terhadap inovasi-inovasi yang dilakukan oleh putra-putri di Jawa Timur. ITS merupakan salah satu yang juga aktif berinovasi terutama dalam menangani pandemi ini,” ujar Emil.
Ia pun mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Jatim untuk turut membeli serta mendukung karya putra-putri daerah. Selain itu, Emil juga mengapresiasi bagaimana para pengembang CoFilm ini mengambil pemahaman orang-orang terdahulu untuk kemudian dimanfaatkan di era pandemi.
“Jadi CoFilm ini mengambil kearifan lokal bahwa tembaga memiliki kemampuan untuk mematikan virus dan bakteri. Hanya saja sebelumnya kita tidak tahu bagaimana cara tembaga ini dapat menjadi pelapis atau coating. Dengan teknologi nano, hal ini menjadi mungkin dan jadilah CoFilm ini,” ungkap Emil.
Pakar teknologi nano ITS Dr Agung Purniawan ST MEng mengungkapkan, CoFilm dinilai lebih unggul dibandingkan teknologi beberapa kompetitor dari negara lain.
“Dibandingkan dengan temuan di Korea yang mampu membasmi virus setelah 4 jam, CoFilm hanya membutuhkan 1 jam untuk membasmi 99,99 persen virus,” terang dosen berkacamata ini.
Menurut Agung, uji coba pemakaian CoFilm telah dilakukan di Medical Center ITS dan beberapa co-working space di Surabaya. Bahkan, tambah Agung, CoFilm telah mendapat izin dari Kementerian Kesehatan RI berdasarkan Permenkes RI No.62 Tahun 2017 tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga.
Untuk penggunaan dan pemasarannya, saat ini masih menunggu investor agar dapat melakukan mass production. Sebab, CoFilm sendiri saat ini dinilai masih berada di skala kecil. (ST05)