SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya peran bidan dalam upaya pencegahan stunting di 1.000 hari pertama kehidupan anak. Menurutnya, bidan merupakan sosok yang berada di garda terdepan yang dapat memberikan pendampingan, pengetahuan dan dukungan kepada para ibu sejak kehamilan hingga bayi berusia lima tahun.
Hal itu disampaikan Gubernur Khofifah saat memberikan pengarahan dalam Program Edukasi 1.000 Bidan dan Intervensi Stunting bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Republik Indonesia, di Dyandra Convention Center Surabaya, Sabtu (11/2).
“Ada tugas besar yang harus kita tuntaskan. Ini tugas di antara kita semua. Harus terbangun sinergi yang sangat bagus antar berbagai pihak. Bidan berada di posisi yang tepat untuk mengemban peran ini,” ujarnya.
Yang menjadi penting, menurut orang nomor satu di Jatim ini, para bidan dapat memberi penyuluhan terkait pola asuh yang benar bagi para ibu. Apabila para ibu mengonsumsi nutrisi yang cukup dengan pola hidup sehat, serta anak diasuh dengan penuh kasih sayang serta gizi tercukupi, maka risiko stunting dapat dihindari atau bahkan dihilangkan.
“Bidan ini peranannya sangat signifikan dalam penurunan angka stunting pada anak. Bidan adalah garda terdepan, ujung tombak tenaga kesehatan. Merekalah yang selalu mendampingi para ibu, baik sejak awal kehamilan sampai anak usia lima tahun,” katanya.
Khofifah melanjutkan, prevalensi stunting di Jawa Timur butuh percepatan untuk mencapai target 14 persen di tahun 2024. Diketahui, berdasarkan data Suvei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, saat ini tingkat stunting Jatim berada di angka 19,2 persen.
Apalagi, dalam Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting, sasaran prioritas upaya percepatan pencegahan stunting menyasar kelompok prioritas yang mencakup ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0-23 bulan, atau disebut rumah tangga 1.000 Hari Pasca Kelahiran (HPK). Kelompok ini secara rutin bertemu dengan para bidan untuk memantau kesehatan sang anak.
Karenanya, gubernur perempuan pertama Jatim itu menekankan efektifnya intervensi para bidan dalam menurunkan angka stunting, hingga mencapai target presiden yaitu 14 persen pada tahun 2024.
“Kami selalu menekankan pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak. Angka 14 persen ini bukan sekadar target, tapi menentukan masa depan bangsa,” ungkapnya.
Di akhir, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasinya kepada para bidan yang selama ini telah turun tangan dalam upaya penurunan stunting. “Stunting harus dipangkas untuk menciptakan generasi yang berkualitas,” tambahnya. (ST02)