SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Kepala daerah dan wakil kepala daerah hasil Pilkada serentak tahun 2020 di Jawa Timur akan dilantik besok, Jumat (26/2). Sesuai Surat Edaran (SE) Kementerian Dalam Negeri, melalui Dirjen Otonomi Daerah (Otda), rencana pelantikan kepala daerah dilaksanakan secara virtual.
Dirjen Otda menginstruksikan dan menyepakati jika format baku yang akan digunakan dalam pelantikan kepala daerah melalui hybrid. Pelantikan hybrid ini adalah bahwa yang mengikuti pelantikan secara langsung adalah hanya kepala dan wakil kepala daerah terpilih beserta pasangan. Sedangkan, tamu undangan lainnya bisa mengikuti prosesi acara pelantikan secara virtual dari daerahnya masing-masing.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pihaknya terus memastikan bahwa pelantikan harus berjalan aman dari Covid-19. “Kami akan memastikan bahwa pelaksanaan pelantikan kepala dan wakil kepala daerah akan dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat,” tegas Khofifah.
Dikatakan, semua lokasi yang ada di Grahadi akan dikondisikan sangat steril. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan tim kesehatan dari RS Menur, RSUD dr Soetomo dan RS Paru, yang siap untuk melaksanakan pemeriksaan sebelum memasuki area pelantikan.
“Jika membawa surat keterangan kesehatan sendiri, maka minimal harus H-1 hasil PCR yang ditunjukkan. Jika melebihi, kami juga telah menyiapkan rapid antigen saat hari H pelantikan,” tegas Khofifah.
Selain itu, Pemprov Jatim juga menyiapkan akomodasi berupa bus bagi kepala daerah yang akan dilantik. Akomodasi ini nantinya untuk mengantar mulai dari hotel menginap hingga ke gedung negara Grahadi Surabaya, pada saat hari pelaksanaan pelantikan.
Sedangkan untuk memastikan tertibnya protokol kesehatan, pihaknya melarang masing-masing kepala dan wakil kepala daerah membawa massa. Sehingga dalam pelantikan mendatang, hanya akan dihadiri oleh kepala dan wakil kepala daerah terpilih beserta dengan pendamping dan satu orang dari keluarga. Sedangkan untuk di luar gedung Negara Grahadi hanya diizinkan untuk satu ajudan kepala daerah dan satu ajudan wakil kepala daerah.
“Ini dilakukan untuk mematuhi protokol kesehatan yang masih berlaku. Terlebih, karena pelantikan dilakukan secara hybrid, masing-masing daerah dapat melihat melalui live streaming, termasuk pihak aparatur masing-masing daerah dapat menyaksikan melalui virtual,” tandas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini. (ST01)