SURABAYATODAY.ID, JEMBER – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau bencana banjir di Dsn Kreongan, Kelurahan Jemberlor, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember. Curah hujan yang cukup tinggi di lereng Gunung Argopuro pada Sabtu (27/2) mengakibatkan air di sungai yang melewati tiga kecamatan, yakni Kecamatan Patrang, Bangsalsari, dan Rambipuji meluap.
Satu dari ratusan rumah yang kebanjiran tersebut merupakan kediaman Bupati Jember yang baru dilantik, Hendy Siswanto. Pada saat peninjauan orang nomer satu di Jatim tersebut melihat lokasi tampak genangan banjir sudah surut total dan masyarakat melakukan kegiatan normal kembali dan melakukan pembersihan.
Tetapi di sekitar area terdampak banjir, Tagana Dinsos Kabupaten Jember mendirikan dapur umum di Mako Tagana (belakang Hotel Ardi Chandra) dengan logistik dari BPBD serta menyalurkan beberapa bantuan. Kedatangan Gubernur perempuan pertama di Jatim itu, langsung disambut oleh para warga yang sudah berkumpul menunggu kehadiran mantan nenteri sosial tersebut.
Seusai berdialog dengan warga dan membagikan sembako dan masker serta alat tulis kepada anak-anak, Khofifah menyatakan bahwa curah hujan yang melanda beberapa daerah di Jatim merupakan bentuk dari bencana hydrometeorologi. Namun, Pemprov Jatim dan Pemkab Jember tidak tinggal diam dan melakukan sejumlah langkah antisipatif seperti segera melakukan pengerukan terhadap sungai akibat sedimentasi atau banyaknya endapan lumpur di sungai.
Khofifah meminta dilakukan pengerukan secara berkala terhadap seluruh sungai. “Pak Bupati membutuhkan bantuan berupa eskavator dan segera akan kami kirimkan. Nanti saya minta tim PU SDA Jember bisa berkoordinasi dengan tim dari PU SDA Provinsi Jatim,” ungkapnya.
Khofifah menyebut, selain pengerukan terhadap sedimentasi sungai juga harus dicek plengsengan-plengsengan tepi sungai. “Untuk itu, seluruh dinas terkait harus saling berkoordinasi mencegah sekaligus mengantisipasi jika terdapat curah hujan yang cukup tinggi agar tidak terjadi banjir atau bencana lainnya, ” tegasnya.
Bupati Jember Hendy mengemukakan, setidaknya ada dua faktor penyebab banjir di Jember. Yakni sedimen lumpur di dalam sungai dan saluran-saluran air yang tertutup.
Bedasarkan data dari BPBD Kabupaten Jember, dari ketiga sungai yang meluap di lokasi Sungai Kalijompo: Kec. Kaliwates, Kec. Patrang, Kec. Sukorambi, Sungai Dinoyo: Kec. Rambipuji, Sungai Petung: Kec. Bangsalsari berdampak terhadap sejumlah kerusakan. Antara lain rumah terdampak: 155 unit, fasum terdampak: 4 unit (tempat ibadah), rumah rusak ringan: 1 unit, rumah rusak sedang: 1 unit dan jembatan rusak berat: 1 unit.
Khofifah melalui BPBD Provinsi Jatim menurunkan bantuan berupa sejumlah sembako dan masker sekaligus membagikan 80 kontainer paket kebersihan yang bisa digunakan warga pasca banjir. (ST02)