SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya Kota Surabaya, Antiek Sugiharti menegaskan bahwa pihaknya bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) terus melakukan pengawasan terhadap harga dan ketersediaan pangan di pasar-pasar.
“Di TPID Kota Surabaya, timnya cukup banyak. Selain dari perangkat daerah di lingkup Pemkot Surabaya, ada juga Satgas Pangan, Badan Pusat Statistik (BPS), serta perguruan tinggi yang selalu bersama kami,” ujar Antiek.
Ia menjelaskan bahwa pengawasan harga dilakukan setiap hari untuk memastikan harga komoditas di pasar sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Dari pemantauan tersebut, TPID dapat mengetahui komoditas yang mengalami kenaikan, tetap stabil, atau justru mengalami penurunan harga.
“Sehingga Tim TPID bisa mengambil langkah antisipasi. Nah, khusus menjelang Hari Raya Idulfitri atau Hari Besar Keagamaan, kita harus lebih cermat dalam mengawasi harga. Karena pasti permintaan terhadap bahan pangan meningkat, sehingga diharapkan tetap terkendali,” jelasnya.
Selain pemantauan langsung di pasar, Antiek memaparkan bahwa TPID Surabaya juga menggunakan aplikasi pemantauan ketersediaan pangan. Melalui aplikasi tersebut, kebutuhan pangan setiap komoditas dapat dihitung berdasarkan konsumsi per kapita. “Kita bisa mengetahui kebutuhan pangan per komoditas, per kapita, per orang, kemudian kita hitung untuk seluruh Kota Surabaya, misalnya kebutuhan beras dalam satu bulan atau satu hari,” paparnya.
Dengan sistem ini, Antiek menambahkan bahwa TPID Surabaya dapat memantau stok pangan di pasar, distributor, maupun Bulog. “Sehingga kita tahu kondisinya aman dan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan komoditas-komoditas tersebut,” pungkas Antiek. (ST01)