SURABAYATODAY ID, SURABAYA – Kota Surabaya beberapa waktu lalu diguyur hujan deras dan menyebabkan banjir. Selain dipicu ada pengerjaan box culvert, banjir itu disebabkan tidak berfungsinya saluran karena adanya sumbatan sampah.
Ketua Komisi C DPRD Surabaya Baktiono mendorong agar setiap camat mengerahkan Satuan Tugas (Satgas) kebersihan. Menurutnya, mengatasi masalah banjir tidak bisa hanya dilakukan oleh Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga atau DSDABM.
“Camat bisa memonitor melalui satgas kebersihan di masing-masing wilayah. Pihak kecamatan juga bertugas membersihkan sungai,” ungkapnya.
Ia menyatakan banyak saluran air yang kondisinya tidak ideal. Disampaikannya, ada sungai yang sudah menyempit karena sedimentasi dan banyak tumpukan sampah.
Dalam penanganan skala kecil itulah pihak kecamatan melalui satgas kebersihannya diminta yang melakukan penanganan. “Jangan semuanya dihandle oleh dinas (DSDABM),” ujar Baktiono.
Politisi berkacamata ini menjelaskan, ada sekitar 1.500 satgas kebersihan yang tersebar di 31 kecamatan. Dengan jumlah tersebut mereka diharapkan mampu lebih berperan untuk mengatasi persoalan banjir.
“Ketika di wilayahnya ada sungai yang penuh sampah atau penyempitan karena sedimentasi, ya harus segera dibersihkan,” tambahnya.
Dari ribuan personel itu, penugasannya bisa dipisahkan. Ada yang kebagian tugas merawat sungai, ada pula yang membersihkan.
“Kecuali jika skalanya besar, barulah dikerjakan oleh dinas (DSDABM),” katanya kembali.
Di sisi lain, ia menegaskan camat harus bergerak cepat ketika ada laporan warga. Hal ini sebagai upaya pencegahan agar jika ada potensi banjir, minimal tidak berimbas lebih luas. Sebaliknya, dengan penanganan lebih dini diharapkan Surabaya bisa bebas banjir. (ADV-ST01)