SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto dardak meresmikan Cluster Teknologi Digital Coding Factory di Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari Malang, Senin (12/2). Emil menyebutkan Coding Factory ini memperkuat posisi KEK Singhasari sebagai pusat investasi skill dan kreativitas.
Apalagi dengan adanya film factory, animation factory, dan SMKN 2 Singosari di kawasan ini. Lalu dengan dukungan dari Kemendikbud ada SMK untuk animasi, diikuti film factory, setelah itu coding factory.
“Jadi KEK itu bukan cuma pabrik besar, kalau yang di sini kita datangkan bukan mesin tapi manusia dan skill serta kreativitas,” ungkapnya.
Emil mengibaratkan dengan diresmikannya coding factory ini, maka secara bertahap ekosistem IT dengan SDM yang mumpuni sudah tercipta. Apalagi dengan pembangunan cikal bakal SDM lebih lanjut melalui program internship dan talent development.
“Dengan coding factory kita sudah menambah sekitae 300 lebih programmer. Dari cluster-cluster sebelumnya, kalau dihitung udah hampir seribu ekosistem IT tercipta di sini. belum lagi dengan adanya murid intern untuk cloud computing, AI, dan lainnya, bukan hanya coding,” lanjut dia.
Wagub Emil juga berkesempatan meninjau gedung Coding Factory yang terdiri dari 3 lantai itu. Lantai bawah difungsikan untuk hall, meeting, dan communal space, sedangkan ruang produksi berada di lantai atas.
Mantan bupati Trenggalek itu menyoroti sepak terjang para technology developer di Coding Factory yang sudah melayani klien secara international dan lokal, di Asia Tenggara dan Jepang.
“Gedung ini memfasilitasi semua stakeholder yang ada di Coding Factory. Selain production, Coding factory ini juga memprioritaskan pengembangan SDM melalui talent development dan team incubation. Kliennya sendiri sudah mencakup jajaran BUMN dan dinas-dinas, baik di Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Myanmar, hingga Jepang,” pujinya.
Di akhir, Wagub Jatim ini juga menyampaikan pesan Gubernur Khofifah agar Jatim mengembangkan ekosistem digital dan New Economy. Ini juga berimbas pada meningkatnya skill sumber daya manusia Jawa Timur.
Keduanya optimis bahwa KEK Singosari akan menjadi rujukan bukan hanya di nasional tapi juga regional Asia Tenggara untuk sebuah ekosistem industri digital.
“Jatim harus bisa mengembangkan ekosistem digital dan New economy. Di sini kita tidak bergantung pada SDA tapi pada human capital atau SDM. Kita harus mengambil langkah yang konsisten dan ngeyel.
Salah satu yang menguatkan pembangunan SDM ini, sebut Emil, adalah penandatanganan MoU Partnership dengan King’s College London yang akan didirikan di KEK Singhasari.
“Kita juga sudah menandatangani partnership dengan King’s College London. Banyak yang iri dengan Malang karena punya special economic zone yang berkelanjutan. Ini bisa jadi tempat untuk bergaul agar tidak ketinggalan zaman bagi para pegiat dunia IT. Ini hadiah yang sangat istimewa di hari terakhir tugas kami,” pungkasnya. (ST02)