SURABAYATODAY.ID, PONOROGO – Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) bakal dibangun di Penambangan Batu Kapur di Kecamatan Sampung, Ponorogo. Monumen ditargetkan rampung menjadi kawasan wisata terintegrasi di akhir tahun 2024.
Dengan tinggi monumen mencapai 126 meter, MRMP ini diharapkan menjadi destinasi wisata baru dan bakal menjadi kebanggaan masyarakat Ponorogo. Terlebih monumen ini akan mengalahkan ketinggian patung GWK Bali yang tingginya 121 meter.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meyakini Monumen Reog Ponorogo ini dapat menjadi destinasi wisata berbasis budaya yang akan menumbuhkan ekonomi baru di Ponorogo. “Diharapkan, seluruh proyek bisa terselesaikan akhir tahun 2024 mendatang,” katanya.
Sugiri meyakini jika Monumen Reog sudah jadi, dengan tinggi 126 meter bakal menjadi patung tertinggi di Indonesia. Lima meter lebih tinggi dari patung GWK yang saat ini bertengger di urutan ketiga patung tertinggi di dunia.
Sebagai informasi, dalam desain MRMP akan dirancang dengan konsep bangunan yang mengadopsi prinsip-prinsip arsitektur vernakular khususnya Jawa yang diinterpretasikan ke dalam tata bangunan yang tidak masif, tersebar namun tertata, mempunyai atap dengan overstek lebar, ruang seni dengan bukaan untuk ventilasi silang, dan pencahayaan alami yang lebih maksimal.
Sedangkan untuk menjaga keberlanjutan keanekaragaman hayati, kawasan ini dilengkapi dengan bioswale yang berguna sebagai daerah resapan air hujan. Hal ini akan mengembalikan fungsi kawasan sebagai kawasan lindung dan kawasan konservasi air.
Untuk mewujudkan kawasan ini tentunya diperlukan waktu yang lama dan biaya yang banyak. Dengan demikian, pembangunan monumen ini dilakukan secara bertahap. Berdasarkan pertimbangan skala prioritas, terdapat empat tahapan pembangunan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada. (ST02)