SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – High Level Meeting (HLM) dan Rakor Pengendalian Inflasi bersama Forkopimda Jatim digelar Ballroom Hotel JW Marriott, Surabaya. Terkait harga beras, sebagai salah satu komoditi yang berkontribusi pada inflasi, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta bupati dan wali kota bersama satgas pangan melakukan koordinasi dengan Gapoktan, dan Perpadi untuk memetakan pergerakan fluktuasi harga beras.
“Maka semua kepala daerah memang harus cek harga volatile food terutama jelang bulan Ramadan dan selanjutnya jelang Hari Raya Idul Fitri. Bulan Ramadan trennya pasti pada volatile food akan terjadi kenaikan demand padahal suplainya belum tentu mengikuti demand,” terangnya.
“Masing-masing kita apakah bupati wali kota ataukah satgas pangan sama-sama kita bisa melakukan monitoring pergerakan itu,” imbuhnya.
Saat ini, yang menjadi kekhawatiran adalah harga beras di beberapa daerah yang masih tinggi. Namun Khofifah menegaskan bahwa harga beras di Jatim sudah mulai turun. Dan akan semakin stabil karena bulan Maret Jatim akan mulai masuk panen raya yang diperkirakan produksi beras di Jatim mencapai 1.050.000-ton beras.
“Mulai minggu ketiga Februari kita akan panen sekitar 60 ribu ton beras dan Minggu keempat Februari sekitar 70 ribu ton beras. Kemudian Bulan Maret diprediksi panen raya , dengan produksi beras sebanyak 1.050.000 ton beras. Termasuk di bulan April diprediksi produksi beras sudah di atas satu juta ton beras,” urainya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim Budi Hanoto mengatakan, Gubernur Khofifah telah melakukan langkah tepat salah satunya operasi pasar beras murah untuk pengendalian inflasi. Ia juga mengatakan bahwa pada HLM ini dibahas langkah-langkah pengendalian inflasi khususnya menjelang hari besar keagamaan nasional.
Di antaranya koordinasi yang kuat, sinergi yang kuat, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan pasokannya, dan komunikasi yang bagus agar belanja dengan lebih bijak.
“Tidak jor joran sesuai dengan kebutuhan dan tidak sesuai dengan keinginan. Kemudian tentunya BI dan Pemprov dan seluruhya mendukung semua sinergi ini, dalam menentukan program-program yang lebih detail di level kabupaten kota,” ucap Budi Hanoto.
Sebagai informasi, HLM Rakor Pengendalian Inflasi ini dilakukan untuk memetakan, mengevaluasi, mencari solusi untuk penanganan dan pengendalian Inflansi secara Efektif dan efisien bersama Forkopimda Jawa Timur, Kepala Daerah Se-Jawa Timur dan Para Kepala Instansi Vertikal Provinsi Jawa Timur maupun Perangkat Daerah Jawa Timur.
Nampak hadir antara lain Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jawa Timur, Ka. KPW Bank Indonesia Jatim, Ka. BPS Jatim, Bupati/Walikota se-Jatim, Dandim se-Jatim, Kapolrestabes/Kapolresta/ Kapolres se-Jatim, Kakanwil IV KPPU Prov. Jatim, Kadivre Bulog Jatim, Kepala BPS Prov. Jatim, Direktur PT Jatim Grha Utama dan segenap kepala Organisasi Perangkat Daerah Pemprov Jatim. (ST02)