SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengumpulkan 3000 ketua RT, RW, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) di Ballroom Gedung Empire Palace, Selasa (14/2). Seperti pertemuan sebelumnya, ia memberikan arahan dan masukan kepada seluruh RT, RW, dan LPMK agar bekerja sesuai amanah.
Ia tak ingin, ketua RT, RW, dan LPMK yang baru saja dilantik beberapa waktu lalu bekerja tidak untuk rakyat. Menurutnya, pemimpin sejati adalah yang selalu dekat dengan warganya.
“Ketika sudah terpilih, maka panjenengan (anda) harus bekerja untuk kepentingan rakyat. Jangan untuk wali kota, DPRD apalagi partai,” katanya.
Bukan hanya itu, Eri Cahyadi juga mengingatkan mereka agar mampu memberikan yang terbaik untuk warganya. Terutama, ketika ada warga yang membutuhkan bantuan sosial, mengurus administrasi kependudukan (adminduk), penanganan stunting, dan sebagainya.
Ia juga memberikan wawasan mengenai bahaya dan dampak buruk pungutan liar. Agar RT, RW, dan LPMK tidak terjebak pungli, ia meminta agar berhati-hati serta selektif ketika meminta iuran kepada warga.
Jika iuran itu untuk kepentingan warga, diperbolehkan. Misal, iuran untuk sekuriti menjaga keamanan, pengangkutan sampah, dan sebagainya. “Asalkan untuk kepentingan warga. Tapi kalau bukan untuk kepentingan warga, diharapkan hati-hati,” tegasnya.
Agar tidak terjerumus kepada tindakan pungli, maka ia meminta kepada camat dan lurah untuk membuat WhatsApp Grup (WAG). “Nanti saya ada di dalam grup itu, ikut memantau teman-teman RT, RW, dan LPMK. Ketika ada masalah bisa tolong disampaikan di grup WA,” ujarnya.
Dikatakannya, ketua RT, RW, dan LPMK bisa curhat di masing-masing WAG kecamatan. Dengan adanya grup tersebut, ia berharap tidak ada lurah dan camat yang tidak merespon ketika RT, RW, dan LPMK membutuhkan bantuan. (ST01)