SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Salah satu program yang digeber Pemkot Surabaya di tahun 2023 adalah pemulihan ekonomi, terutama di sektor UMKM. Bahkan Pemkot Surabaya mengalokasikan Rp 3 triliun di APBD 2023 untuk pemberdayaan UMKM di Kota Pahlawan.
Dengan alokasi sebesar itu, anggota Komisi B DPRD Surabaya, Riswanto menilai langkah pemkot sudah tepat. Sebab, UMKM merupakan salah satu penopang ekonomi terbesar di Surabaya.
“Kita juga harus mengakui bahwa ekonomi Surabaya banyak didukung UMKM. Kami sepakat dengan langkah Pemkot untuk mengangkat UMKM,” ungkap Riswanto, Jumat (13/1).
Ia menjabarkan anggaran itu harus dimaksimalkan dengan target yang jelas. Misalnya, ke depan UMKM harus menyasar ke tingkat Rukun Tetangga (RT). Yakni satu RT minimal harus ada satu UMKM unggulan.
“Kami optimis jika nanti etiap RT di Surabaya telah memiliki UMKM unggulan, maka realisasi kebangkitan ekonomi dapat dicapai tanpa memakan waktu lama,” terangnya.
Namun Riswanto menjabarkan bahwa untuk mencapai hal tersebut perlu kerja keras. Salah satunya dibutuhkan pelatihan dan penyuluhan secara berkelanjutan. Hal ini terutama untuk marketing yang kini sudah go digital.
Karenanya, dengan mengusung konsep pengembangan dan bertumbuhnya UMKM, pertumbuhan ekonomi di Surabaya dinilainya akan naik. Apalagi, dengan anggaran Rp 3 triliun itu Pemkot Surabaya bisa membuat terobosan-terobosan agar bermunculannya pelaku UMKM-UMKM baru.
Sebaliknya, jika tidak ada penambahan jumlah UMKM di Surabaya, dikhawatirkan tidak akan ada perkembangan bagi ekspansi dalam pelaku ekonomi mandiri di kalangan masyarakat.
“Jadi kalau menurut saya, penambahan jumlah harus dilaksanakan beriringan dengan pengembangan UMKM yang sudah ada,” tegas Riswanto. (ST01)