SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Salah satu opsi untuk solusi jangka panjang yang disiapkan untuk banjir bandang di Banyuwanginialah relokasi warga terdampak banjir. Sebab, sejak bencana banjir, warga Kalibaru Wetan lebih memilih tinggal di rumah tetangga dan saudara daripada di posko tanggap darurat.
“Opsinya relokasi huntap untuk warga terdampak Kalibaru Wetan karena ada 32 rumah hanyut kena arus air termasuk ada material juga,” tutur Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Rabu (9/11).
Rencana relokasi di lahan PTPN XII ketika Gubernur Khofifah berkomunikasi dengan Bupati Banyuwangi. Dikatakan, Pemkab Banyuwangi meminta fasilitasi ke PTPN 12. Kemudian, Khofifah berkomunikasi dengan Dirut PT Sinergi Gula Nusantara (SGN). Dirut SGN mengarahkan untuk ke berkoordinasi dengan Dirut PTPN 12. Hasilnya, tim PTPN sudah diterjunkan dan sekarang hadir di sini.
“Rencana relokasi warga kemungkinan ada di sini. Saya senang melihat lokasinya karena bersambung dengan kampung warga sehingga tidak tercerabut dari akar sosial budaya masyarakat yang sudah hidup bergenerasi di sini,” ungkap Khofifah.
Sejauh ini, kata Gubernur Khofifah, proses persiapan lahan relokasi huntap bagi warga masih dalam pembahasan. Kita akan segera menyelesaikan proses administrasi dengan PTPN 12. Sekarang kita akan kordinasi teknis administratif kepada PTPN 12,” tegasnya.
Sedangkan untuk anggaran Khofifah mengaku, Pemprov Jatim siap membantu anggaran melalui Bantuan Tidak Terduga (BTT) senilai Rp 50 juta sama seperti yang kami lakukan untuk kabupaten lain yang sedang mengajukan BTT untuk Huntap.
“Intinya, opsi relokasi memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat untuk memiliki hunian tetap (huntap). Sebab, masyarakat juga harus mengetahui bahwa mereka mendapat ganti rumah. Kalau mereka tau lokasinya di sini maka mereka akan bahagia,” pungkasnya.
Seperti diketahui, banjir di Kecamatan Kalibaru terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebat selama 4,5 jam pada Kamis (03/11/2022). Hujan mulai mengguyur wilayah tersebut pada pukul 16.30 dan terus berlangsung hingga pukul 21.00 WIB. Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kecamatan Kalibaru, membuat air Sungai Yas meluap. Luapan Sungai Yas mengakibatkan 5 desa di wilayah Kecamatan Kalibaru mengalami banjir. Beberapa rumah hanyut, jembatan terputus dan beberapa material lain milik warga ikut hanyut.
“Ketika intensitas hujan tinggi, saluran sungai tidak cukup menampung daya tampung air hujan sehingga terjadi banjir bandang yang berdampak pada hanyutnya lebih tiga puluh rumah,” tuturnya.
Berdasarkan data BPBD Pemkab Banyuwangi, ada 5 desa yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Kalibaru, pada Kamis (3/11/2022) malam. Lima desa tersebut di antaranya Desa Banyuanyar, Kalibaru Manis, Kalibaru Wetan, Kalibaru Kulon dan Desa Kajarharjo.
“Dari 5 desa, ada 1 desa yang mengalami kerusakan paling parah, yakni desa Kalibaru wetan,” ujarnya. (ST02)