SURABAYATODAY.ID, SAMPANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan penanaman 5.750 bibit mangrove atau pohon bakau dan 50 bibit cemara udang. Penanaman dikemas dalam Festival Mangrove Jatim ke-2 yang dilaksanakan di Politeknik Negeri Madura, Minggu (4/12)
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Jumadi melaporkan Jawa Timur memiliki luas eksisting mangrove seluas 27.221 Ha dan merupakan terluas di Jawa dan Bali. Ia menyebut kondisi kerapatan mangrove di Jawa Timur 47,26% lebat, 46,07% sedang dan 6,66% dalam kondisi jarang.
Jumadi menuturkan pananaman mangrove di Sampang ini diharapkan akan mampu mentriger daerah-daerah di Jawa Timur yang memiliki kerapatan mangrove jarang sampai sedang. Tak hanya itu, ia berharap mangrove yang ditanam akan menumbuhkan habitat mangrove yang sehat dengan berbagai fauna yang hidup di dalamnya.
“Syarat utama untuk kita tumbuh kembangkan habitat ini kan kita bisa kelola menjadi kawasan ekosistem esensial,” katanya.
Makanya, pada kegiatan ini juga dilakukan pelepasliaran burung pecuk-padi hitam yang sesuai dengan habitat mangrove. “Ini adalah untuk memadatkan ekosistem, jadi ada vegetasinya, ada faunanya, kalau sudah lengkap kita bentuk kawasan ekosistem esensial,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berperan dalam pelaksanaan Festival Mangrove Jatim ke-2 kali ini di Sampang. Di antaranya Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA UNAIR), Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kab. Sampang, Politeknik Negeri Madura, Rumah Kebangsaan, NGO, relawan dan para pegiat lingkungan di Kab. Sampang, Bangkalan, Pamekasan dan Sumenep.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak termasuk IKA Unair dan para relawan yang bekerja sama dengan Pemprov Jatim untuk terus secara kontinyu menanam mangrove,” ucapnya. (ST02)