SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Berbagai terobosan baru dilakukan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk pelayanan terbaik bagi warga. Terbaru, Eri kini bisa memantau semua pelayanan publik yang dilakukan oleh jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui monitor besar yang ada di ruang kerjanya.
Terobosan baru itu sudah dimulai hari ini, Kamis (3/11). Sejak pagi, dia sibuk mempelototi satu persatu monitor di ruang kerjanya. Sebab, kini monitor besar yang berasal dari CCTV itu perlahan berganti ke kondisi terkini pelayanan publik yang ada di kantor kelurahan, kecamatan, semua Perangkat Daerah (PD) yang melakukan pelayanan publik, dan juga puskesmas se-Kota Surabaya.
Begitu melihat ada pelayanan publik yang masih antre dan ada petugas yang main handphone, dia pun langsung menghubungi camat atau lurahnya untuk menegur. Bahkan, dia juga mendapati salah satu petugas yang bertugas di tempat pelayanan memakai sandal jepit. Dia pun memfoto dan mengirimkan ke grup kepala PD dan memintanya untuk menegur staf tersebut.
“Inspektorat tolong turun periksa semua. Sudah saya sampaikan kepala dinas, lurah, camat kalau masih ada staf yang sandalan di kantor dalam pelayanan ke masyarakat yang aku sanksi sampean juga lho ya,” tegas Wali Kota Eri dalam grup tersebut.
Setelah mempelototi layar besar dan menegur sejumlah staf pemkot yang bertugas di tempat pelayanan, dia pun mengumpulkan sejumlah kepala PD di ruang kerjanya. Eri meminta pelayanan publik itu diperbaiki dan tempat pelayanan publik diminta untuk segera direnovasi.
Dijelaskan bahwa sudah sekitar tiga bulan lebih dirinya memberikan pembelajaran dan ilmu kepada para camat dan kepala PD melalui program Sambat Nang Cak Eri. Dalam program tersebut, Wali Kota Eri memberikan berbagai solusi solutif atas semua permasalahan warga yang dikeluhkan.
“Solusi solutif yang saya berikan, ilmu-ilmu yang saya berikan itu tinggal saya pantau sekarang. Jadi, saya berharap camat dan lurah itu bisa meniru apa yang saya lakukan dalam sambat. Setelah saya memberikan ilmu kepada mereka, maka mereka harus menindaklanjuti,” terang dia.
“Saya tidak ingin ada pelayanan yang tidak ada solusinya di kantor kelurahan, makanya akan saya lihat di ruangan saya ini,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa layar monitor besar di ruang kerjanya itu akan merekam semua pelayanan publik yang dilakukan oleh jajaran Pemkot Surabaya, mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, PD yang melakukan pelayanan publik hingga seluruh puskesmas. Demi mensiasati supaya bisa tampil semuanya, maka setiap lima menit sekali, layar itu akan bergeser, sehingga semua pelayanan publik itu dapat terekam di monitor tersebut.
“Ini akan menjadi saksi dan butki yang tidak bisa dibohongi. Jadi, ke depan saya bisa memantau melalui CCTV, saya juga akan terus turun ke lapangan secara acak,” ujarnya.
Menurutnya, informasi ini penting untuk mengecek apakah berbagai program yang telah disepakati sudah bisa berjalan atau tidak. Ketika tidak bisa berjalan, berarti harus ditindaklanjuti dengan kontrak kinerja. “Jadi, kalau tidak mampu gantilah,” tegasnya. (ST01)