SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Drama musikal sejarah “Berkibarlah Benderaku” yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Kegiatan yang melibatkan 1.200 pemain ini, berkisah tentang perjuangan Arek-Arek Suroboyo dalam peristiwa penyobekan bendera pada 19 September 1945 silam.
Drama musikal itu dilaksanakan di Jalan Tunjungan. Sedangkan peristiwa penyobekan bendera itu terjadi di Hotel Yamato yang kini dikenal dengan nama Hotel Majapahit.
K Bomanto, salah satu di antara veteran yang turut hadir mengikuti jalannya pertunjukan mengaku sangat berkesan. Bahkan ia meneteskan air mata.
“Paling berkesan pada waktu penaikan bendera. Pada waktu penyobekan, itulah yang sangat menyayat, tidak bisa saya menahan air mata. Apa yang terjadi pada waktu itu, bagaimana kalau kita yang melaksanakan,” kata Bomanto.
Ia berpesan kepada masyarakat Surabaya agar bangga menjadi warga Kota Pahlawan. Karena menurutnya, di seluruh Indonesia yang berpredikat Kota Pahlawan hanyalah Surabaya.
“Jadi, harus bangga menjadi warga Kota Surabaya,” katanya.
Perasaan yang sama juga diungkapkan Eni Rahayu. Warga Lebak Agung, Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari ini mengaku sempat meneteskan air mata saat teatrikal perobekan bendera berlangsung.
“Sampai terharu waktu penyobekan bendera, lalu (lagu) gugur bunga sampai menangis saya,” kata Eni.
Ia pun berharap kepada Pemkot Surabaya agar drama musikal sejarah ini ke depan dapat terus digelar. Bahkan, meski baru pertama kali menyaksikan teatrikal penyobekan bendera, namun Eni mengaku sangat terkesima.
“Ke depan harus seperti ini lagi,” pungkas dia. (ST01)