SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Ketua Umum Yayasan kanker Indonesia (YKI) pusat Prof. Dr.dr Aru Wisaksono Sudoyo mengatakan Indonesia memiliki tugas untuk menurunkan angka kanker sampai 30 persen di 2030. Sementara di Indonesia, 70 persen pasien kanker datang sudah pada stadium 3 dan 4.
Karenanya ia menyebut bahwa promotif deteksi dini pada hakekatnya merupakan tugas utama bersama. “Deteksi dini itu menjadi prioritas menjadi tugas dari kementerian kesehatan dan masyarakat, selama ini kita lebih banyak pada hal-hal yang kuratif,” kata Prof. Aru.
Hal itu disampaikannya di sela pengukuhkan pengurus YKI cabang koordinator Jatim masa bakti tahun 2022-2027 di Gedung Negara Grahadi.
Senada dengan pesan Ketua YKI pusat, Ketua YKI Jawa Timur Dr. dr. Joni Wahyuhadi, SpBS (K) melaporkan bahwa banyak sekali penderita kanker yang datang ke rumah sakit sudah dalam stadium akhir. Sehingga upaya untuk memaksimalkan kesembuhan menjadi lebih kecil.
Karena itu ia bertekad akan banyak melakukan upaya preventif dengan cara sosialisasi deteksi dini yang lebih masif dengan melibatkan media massa ataupun sosialisasi oleh organisasi-organisasi masyarakat.
“Salah satu target Kami nanti bagaimana kanker payudara ini bisa terdeteksi lebih dini jumlah angka kesembuhannya menjadi lebih banyak,” Kata Joni Wahyuhadi.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan tidak dapat dipungkiri letak Indonesia di daerah tropis juga memberikan pengaruh terhadap pola hidup bersih harus selalu dijalankan.
“Artinya PHBS pola hidup bersih dan sehat juga harus berseiring, oleh karena itu pendekatan memang harus secara komprehensif,” tuturnya.
Selain itu, Gubernur Khofifah juga menuturkan bahwa program – program paliatif juga bisa dilakukan secara komprehensif dan di banyak titik sebagai bentuk support kepada mereka.
“Yang bisa kita lakukan sesungguhnya cukup banyak, energi kita memungkinkan untuk bisa menyiapkan program-program paliatif,” tuturnya. (ST02)