SURABAYATODAY.ID, MALANG – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memimpin rakor PPKM di gedung BPSDM Jatim, Jalan Kawi Kota Malang. Dalam rakor itu ia menyebutkan PPKM Jatim level 2 dan Kabupaten Lamongan adalah daerah pertama di Jawa yang masuk level 1.
Dikatakan, berbagai unsur dalam penanganan Covid-19 di Jatim telah mengalami perbaikan. Yaitu tren kasus positif, rawat inap, kematian, positivity rate, dan BOR yang semuanya mengalami penurunan.
“Sementara dari tren tracing mengalami peningkatan,” katanya.
Tren kasus positif Jatim mengalami penurunan dari 115,7 menjadi 13,68 kasus per 100 ribu penduduk/minggu. Tren rawat inap mengalami penurunan dari 36,82 menjadi 9,58 kasus per 100 ribu penduduk/minggu, tren kematian turun dari 6,27 menjadi 1,8 kematian per 100 ribu penduduk/minggu.
Sementara tren yang mengalami penurunan yaitu positivity rate dari 47,09 persen menjadi 3,55 persen positivity rate/minggu, dan BOR dari 81,51 persen menjadi 20,37 persen BOR/minggu.
“Sedangkan tren tracing mengalami peningkatan dari 1,27 menjadi 12,6 kontak erat dideteksi/kasus/minggu,” terangnya.
“Tingkat keterisian tempat tidur atau BOR di Jatim ini juga sudah berada sangat jauh di bawah standar WHO yaitu di bawah 60 persen,” lanjut dia.
Disebutkan, per tanggal 7 September BOR ICU tercatat 28 persen, BOR isolasi di RS tercatat 16 persen, BOR isolasi di RS Darurat 19 persen dan BOR di isoter 14 persen.
Meski demikian, gubernur perempuan pertama di Jatim ini meminta semua pihak dapat mempertahankan capaian asesmen posisi zonasi level daerah, maupun unsur-unsur lainnya. Selain itu, seluruh elemen masyarakat diminta tidak lengah dan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Sehingga, ke depan Covid-19 makin terkendali dan terus melandai. (ST02)