SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tahun 2022 terus diwujudkan secara sehat dan aman di tengah adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Untuk itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengajak untuk mewujudkan pelaksanaan Hari Raya Kurban dan penyembelihan hewan kurban bisa berlangsung secara sehat, bersih dan aman.
“Mari kita wujudkan Hari Raya Kurban dan penyembelihan hewan kurban secara aman tahun 2022,” ungkapnya.
Hal ini disampaikannya seusai meninjau pelaksanaan dan peninjuan penyembelihan hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH) Pegirian, Surabaya, Sabtu (9/7).
Emil mengatakan, bahwa RPH Pegirian hari ini telah menyembelih 70 hewan kurban karena ada yang telah melaksanakan Salat Idul Adha. Sepanjang pelaksanaan penyembelihan hingga pengemasan seluruh daging juga berjalan dengan tertib.
Dijelaskannya, 12 jam sebelum dilakukan penyembelihan terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan ante mortem atau pengecekan fisik pada setiap hewan yang akan masuk di RPH. Begitu juga setelah dilakukan pemotongan juga dilakukan post mortem.
“Allhamdulillah dari hewan yang masuk akan disembelih tidak ada indikasi terjangkit PMK. Begitu juga setelah dilakukan pemotongan tidak ditemukan adanya post mortem atau bagian hewan yang sakit,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Plt. Gubernur Jatim itu.
Emil menegaskan, bahwa RPH di Pegirian Surabaya ini menerapkan standar keamanan dan kesehatan yang tinggi sehingga hewan yang akan disembelih tidak diragukan kesehatannya.
Sedangkan pada esok hari, Minggu (10/7), Emil memprediksi bahwa penyembelihan di RPH akan meningkat sekitar 70 sapi lebih. Untuk itu, kepada masyarakat diharapkan agar bisa mengirimkan sapi sapi atau hewan ternaknya agar bisa dilaksanakan di RPH.
“Saya menghimbau kepada masyarakat atau masjid untuk melaksanakan penyembelihan di RPH. Ini demi keamanan dan kenyamanan bersama. Kelebihan memotong hewan di RPH ini yaitu setelah dilakukan pemotongan hewan, nantinya masyarakat akan mendapat surat keterangan kesehatan pasca penyembelihan,” jelasnya.
Emil menghimbau kepada masyarakat yang ingin melakukan penyembelihan secara mandiri tolong dipastikan ada persetujuan dari dinas terkait khususnya pejabat yang membidangi peternakan seperti Pejabat Otoritas Veteriner (POV).
“Saya imbau kepada camat dan kepala desa untuk memastikan agar ada persetujuan dari pejabat dari dinas terkait peternakan jika ingin melakukan penyembelihan secara mandiri,” terangnya. (ST02)