SURABAYATODAY.ID, SIDOARJO – Sebanyak 449 jemaah haji kloter pertama asal Jawa Timur secara resmi diberangkatkan Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui Bandara Internasional Juanda Terminal 2, pada Sabtu, (4/6) pagi.
Pemberangkatan haji kloter pertama ini menjadi istimewa lantaran menjadi kali pertama dilakukan setelah dua tahun ditiadakan karena pandemi Covid-19.
“Hari ini kita memberangkatkan 449 jemaah dari Jawa Timur. Mereka berasal dari Tuban dan Bojonegoro menuju tanah suci,” kata Wapres RI Ma’ruf Amin di depan awak media.
Didampingi Gubernur Khofifah dan Sekjen Kementerian Agama, Wapres RI Ma’ruf Amin mengatakan, pemberangkatan ibadah haji harus disyukuri karena menjadi penanda bahwa pandemi telah berangsur pulih.
“Ini menjadi yang pertama kali selama 2 tahun tidak ada pemberangkatan karena covid-19. Alhamdulillah karena covid-19 sudah landai kita bisa memberangkatkan haji,” ungkapnya.
“Mudah-mudahan tahun depan kita sudah bisa normal. Karena itu, haji tahun ini semacam ukuran atau penilaian apabila berjalan baik insyaallah tahun depan normal kembali,” imbuhnya.
Wapres RI Ma’ruf Amin juga mengingatkan jemaah selama menunaikan ibadah haji agar menjaga kesehatan. Sebab, kata dia, wabah covid-19 belum sepenuhnya hilang serta para jamaah juga harus menyesuaikan cuaca di Arab Saudi yang cukup panas.
“Harus bisa menjaga kesehatan karena cuaca di sana panas, sehingga bisa menjalankan ibadah dengan baik. Dengan demikian, jemaah haji bisa kembali ke tanah air dengan selamat dan menjadi haji mabrur,” pesannya.
Terkait petugas dan fasilitas yang melayani jemaah haji, wapres RI Ma’ruf Amin menegaskan bahwa semuanya telah dipersiapkan dengan baik. “Mulai tim medis hingga pelayanan fasilitas di tanah suci sudah dipersiapkan dan akan terus ditingkatkan. Itu komitmen pemerintah untuk jamaah haji,” tegasnya.
Lebih lanjut, dalam upaya menurunkan angka kematian jemaah haji, wapres RI Ma’ruf Amin menuturkan, telah memperkuat tim kesehatan, persediaan obat-obatan serta pelayanan rumah sakit darurat di Mekkah, Madinah dan bandara.
“Semua jamaah dipantau dan dari tahun ke tahun kasus kematian haji menurun serta terus kita evaluasi apa yang kurang,” pungkasnya. (ST02)