SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Di peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-729, Wali Kota Eri Cahyadi unjuk kebolehan. Ia mendalami peran baru sebagai pemain ludruk.
Eri peran sebagai raja pertama Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya dalam pertunjukan ludruk di salah satu stasiun televisi lokal di Jawa Timur, Senin (30/5). Ia tidak sendiri, melainkan main bersama dengan jajaran Forkopimda Surabaya dan grup seniman ludruk Luntas.
Dalam jalan ceritanya, Eri Cahyadi bersama jajaran Forkopimda Surabaya dan grup ludruk Luntas menceritakan asal mula terbentuknya Kota Surabaya pada zaman Kerajaan Majapahit. Pertunjukan itu dimulai dari penampilan seni tari Remo, dan dilanjutkan parikan sebagai penanda dibukanya pertunjukan ludruk bertema “Hoedjoeng Galoeh” Asal Muasal Nama Surabaya.
Di awal pertunjukkan, pentolan grup ludruk Luntas, Robets Bayoned membuka dengan gaya bahasa khas Suroboyo-an. Penonton seisi studio pun tertawa terhibur, termasuk Wali Kota Eri Cahyadi serta jajaran Forkopimda Surabaya.
Tak lama kemudian, Eri tampil sebagai raja yang memimpin pasukan Majapahit untuk melawan pasukan sekaligus mengusir tentara Tartar dari Kekaisaran Mongol. Pengalaman ini membuatnya tidak kapok. Sebaliknya ia justru ketagihan ingin ngeludruk lagi di lain kesempatan.
“Mendebarkan, nagihin, dadi engko lek main maneh wis tatak atine (pengalaman pertama mendebarkan, bikin nagih, nanti kalau manggung lagi bakal lebih mantap hatinya),” testimoninya.
Ia menyebutkan, rencana ke depannya akan kembali ngeludruk bersama jajaran Forkopimda Surabaya. Tujuannya untuk melestarikan kesenian sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Pahlawan.
“Setelah pandemi Covid-19 ini, salah satu cara kita menggerakkan perekonomian adalah dengan kesenian secara masif di Surabaya,” sebutnya.
Ia juga mendukung grup ludruk Luntas untuk melestarikan kesenian khas Surabaya. Menurut dia, ludrukan ala Luntas berbeda karena membawakannya dengan cara kekinian, sehingga cara ini dapat menarik minat anak muda Kota Surabaya menikmati kesenian tradisional. (ST01)