SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan RSUD Husada Prima, Jalan Karang Tembok No 39 Surabaya. RSUD Husada Prima dahulu dikenal dengan RS Paru Surabaya. Sejak 26 April 2021, sesuai Peraturan Gubernur Jatim No. 11 Tahun 2021 RS Paru Surabaya ini berganti nama menjadi RSUD Husada Prima. Sejak saat itu RSUD ini selain berfokus pada layanan pengobatan paru juga memiliki banyak layanan unggulan lainnya.
Meski nama rumah sakitnya berubah, namun Gubernur Khofifah menekankan bahwa core business dari layanan kesehatan di rumah sakit ini tetap untuk paru. Justru dengan perubahan nama menjadi rumah sakit umum, layanan yang diberikan di rumah sakit ini semakin diperluas.
“Hari ini bersama-sama kita hadir dalam proses Peresmian Rumah Sakit Husada Prima yang lebih dikenal dengan Rumah Sakit Paru. Di mana core businessnya tidak berubah yaitu tetap melayani paru sampai tuntas paripurna, selain dikembangkan pada layanan-layanan kesehatan lainnya,” kata Gubernur Khofifah.
Ia menjelaskan, pengembangan atau perluasan layanan pada RSUD Husada Prima adalah bagian dari jawaban atas tuntutan dan kebutuhan akan layanan kesehatan bagi masyarakat.
“Jadi kalau kita melihat dari BOR rumah sakit paru di sini relatif rendah sehingga harus ada Ikhtiar baru inovasi baru kreativitas baru dari seluruh energi positif yang kita miliki,” jelas Khofifah.
Gubernur Khofifah berharap diresmikannya RSUD ini akan menjadi tambahan semangat bagi seluruh tim yang ada. Sehingga bisa memberikan layanan yang paripurna bagi masyarakat luas.
“Saya mohon ini bisa menjadi energi dan semangat baru bagi seluruh tim dari RSUD Husada Prima agar di dalam memberikan layanan kita bisa membangun keberseimbangan,” harapnya.
Di samping itu, gubernur perempuan pertama di Jatim ini meminta agar seluruh tim yang bertugas memberikan layanan di RSUD ini mampu berupaya untuk membangun dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap para dokter dan layanan medisnya. Pasalnya, tingkat keterpercayaan masyarakat terhadap para dokter sangat tinggi. Utamanya sejak terjadinya pandemi Covid-19.
“Tingkat keterpercayaan masyarakat kepada dokter tinggi sekali ini satu hal yang menjadi bagian dari kekuatan para dokter yang tentu saya harap diikuti oleh paramedis nya,” ucapnya.
“Jadi tenaga medis dan paramedis bersama-sama membangun dan menjaga tingkat keterpercayaan masyarakat kepada para dokter diikuti oleh tim tenaga paramedisnya,” ajaknya. (ST02)