• Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 16 Juli 2025
-18 °c
  • Login
Surabaya Today
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks
No Result
View All Result
Surabaya Today
No Result
View All Result
Home Daerah

Dua Jenis Padi Ini Disebut Varietas Unggul, Ini Penjelasannya

by Redaksi
Kamis, 7 April 2022
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam panen raya dua jenis padi varietas unggul di lahan pertanian milik Kelompok Tani (Poktan) Morodadi Dusun Tanjung Desa Banjararum Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam panen raya dua jenis padi varietas unggul di lahan pertanian milik Kelompok Tani (Poktan) Morodadi Dusun Tanjung Desa Banjararum Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

SURABAYATODAY.ID, MALANG – Provinsi Jatim terus mengembangkan inovasi di bidang pertanian. Utamanya, untuk mewujudkan ketahanan pangan guna terpenuhinya kebutuhan bahan pokok masyarakat yaitu beras.

Salah satunya dengan penanaman padi dua varietas unggul, yakni padi hibrida brangbiji dan padi inbrida varietas inpari 32. Ini seperti yang ditanam di lahan pertanian milik Kelompok Tani (Poktan) Morodadi Dusun Tanjung Desa Banjararum Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Bukan tanpa alasan dua padi ini disebut varietas unggul. Sebab, untuk varietas padi hibrida brangbiji yang dikembangkan di lahan seluas 3 hektare memiliki keunggulan dengan rata-rata produksi 7,2 ton/hektare.

Padi ini mampu menghasilkan 25 anakan per rumpun dengan jumlah butir sebanyak 350 butir per malai. Bahkan dalam kondisi optimal, produksi padi hibrida ini sejatinya bisa mencapai 14.8 – 15 ton/ha.

Namun, dengan dampak perubahan iklim, produksi padi hibrida terpengaruh oleh cuaca yang ekstrim dan serangan OPT seperti xantomonas, tikus dan burung, sehingga pada musim hujan ini belum maksimal sehingga tidak mencapai 15 ton/hektare seperti yang diharapkan.
“Saya sengaja turun untuk bisa melakukan monitoring dan memastikan karena perubahan iklim, hidrometeorologi serta cuaca ekstrem ini berpotensi berdampak pada produksi padi kita,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

BACA JUGA:  Ini Pertunjukkan-Pertunjukkan yang Ditampilkan dalam Surabaya Art And Culture Festival 2021

Sedangkan padi inbrida varietas inpari 32 yang dikembangkan di lahan seluas 30 hektare memiliki keunggulan dengan rata-rata produksi 11,9 ton/hektare. Padi inbrida Inpari 32 mampu menghasilkan anakan produktif 32 anakan per rumpun, dengan jumlah butir sebanyak 190 butir per malai.

Khofifah menyebut, panen raya padi di Malang ini menjadi warning karena perubahan iklim ketika kondisi optimal ternyata bisa produksi mencapai 14,8-15 ton per hektare.

Namun karena perubahan iklim, hasil panen turun menjadi 9 ton per hektare. Sementara padi inpari varietas inbrida 32 yang biasanya 11,9 ton per hektare juga turun menjadi 6-7 ton per hektare.

BACA JUGA:  Gubernur Jatim Berharap Ada Proteksi di Zona Hijau PMK

“Saya juga akan melakukan proses monitoring langsung panen bersama seperti ini di banyak titik karena selain kita harus bisa melakukan prediksi dari seluruh produksi padi agar hasil panen bisa optimal, juga melakukan percepatan masa tanam,” jelasnya.

Di akhir, Khofifah juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para petani yang telah bekerja keras memenuhi ketercukupan kedaulatan pangan di Jawa Timur dan bisa mensuplai 16 provinsi lain di Indonesia Bagian Timur.

“Kita tidak sekadar menghitung kebutuhan pangan masyarakat Jatim semata. Tapi kita juga menghitung ketercukupan pangan di 16 provinsi lain di Indonesia bagian Timur. Karena, logistiknya hampir 80 persen disuplai dari Jawa Timur,” jabarnya.

BACA JUGA:  Pemprov Jatim Buka Lowongan 18 Jabatan Pimpinan Tertinggi Pratama, Posisi Ini yang Dicari

Di sisi lain, Bupati Malang Sanusi menyatakan, panen raya ini merupakan hasil inovasi kelompok tani yang dikelola bersama kepala desa untuk mencari bibit yang tepat untuk dikembangkan di Kabupaten Malang.

Ia menyebut, ketika musim kemarau tiba, jenis varietas yang ditanam adalah brangbiji. Ketika memasuki musim hujan, varietas yang ditanam adalah hibrida maupun ciherang.

“Pada kondisi optimal, produksi padi hibrida bisa mencapai 14,8- 15 ton/hektare. Namun kali ini akibat perubahan iklim hanya mencapai 7 ton,” katanya.

Menurut dia, upaya ini terus dilakukan lewat monitoring menggunakan pupuk organik sehingga nanti padi atau beras yang dihasilkan bisa organik pula. “Nanti kita akan lihat jenis padi yang unggul akan kita terus kembangkan,” tegasnya. (ST02)

Tags: Khofifah Indar ParawansaPadi Varietas UnggulPanen Raya
ShareTweetSendShareSend

Related Posts

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau RIAS di Jalan Wonorejo Timur.

Pemkot Surabaya Bakal Tambah Tiga RIAS Baru di Tahun 2026

Selasa, 15 Juli 2025
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau langsung Rumah Ilmu Arek Suroboyo.

Sarpras Rumah Ilmu Arek Suroboyo Sarpras Layak dan Nyaman untuk Anak-Anak

Selasa, 15 Juli 2025

1.080 Sapi Perah Didatangkan dari Australia

Selasa, 15 Juli 2025
Kegiatan MPLS di salah satu SMPN di Surabaya.

LPA Jatim Sebut MPLS Surabaya Hadirkan Wajah Pendidikan Inklusif dan Humanis

Selasa, 15 Juli 2025

Berita Terkini

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau RIAS di Jalan Wonorejo Timur.

Pemkot Surabaya Bakal Tambah Tiga RIAS Baru di Tahun 2026

Selasa, 15 Juli 2025
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau langsung Rumah Ilmu Arek Suroboyo.

Sarpras Rumah Ilmu Arek Suroboyo Sarpras Layak dan Nyaman untuk Anak-Anak

Selasa, 15 Juli 2025

1.080 Sapi Perah Didatangkan dari Australia

Selasa, 15 Juli 2025
Kegiatan MPLS di salah satu SMPN di Surabaya.

LPA Jatim Sebut MPLS Surabaya Hadirkan Wajah Pendidikan Inklusif dan Humanis

Selasa, 15 Juli 2025
Ketua Bunda PAUD Surabaya Rini Indriyani di sela sosialisasi program prioritas PAUD Kota Surabaya yang digelar di Convention Hall.

Ketua Bunda PAUD Surabaya Komitmen Wujudkan Generasi Emas Melalui Pendidikan Pra Sekolah

Selasa, 15 Juli 2025
Surabaya Today

© 2019 Surabaya Today

Navigate Site

  • Redaksi
  • Contact
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Pemerintahan
  • Hukum & Kriminal
  • Ekbis
  • Serba Serbi
    • Olahraga
    • Sosbud
  • Daerah
  • Advertorial
  • Indeks

© 2019 Surabaya Today

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In