SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro Komisi B, Sutikno menanggapi terkait pemasangan portal di jembatan Terusan Bojonegoro Tuban (TBT). Ia menyatakan setuju dengan pemasangan portal itu, yang penting akses ekonomi masyarakat tidak sampai terkendala.
Menurutnya, pemasangan portal bisa dilakukan dengan tujuan pemeliharaan jangka panjang. Artinya, jangan sampai ada kendaraan yang melebihi tonase melewati jembatan tersebut.
“Karena apa? Sebagian besar kasus jembatan yang cepat rusak, selain karena tergerus air di musim hujan, juga karena muatan kendaraan yang di luar tonase jembatan,” katanya.
Sebelumnya, Pemkab Bojonegoro telah memasang portal tersebut. Pemkab menanggapi aduan warga terkait banyaknya kendaraan yang berdimensi besar serta truk melebihi tonase yang melewati jembatan TBT tersebut.
Arik Nur Cahyo, PPTK Jembatan 1 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PU BM) Kabupaten Bojonegoro pada kesempatan yang berbeda mengatakan portal telah dipasang sejak 5 Maret 2022. Pemortalan itu karena kendaraan yang melintas melebihi tonase. Adapun kelas jalan muatan maksimal 8 ton.
“Sebelumnya ada rapat koordinasi antar dua kabupaten, Bojonegoro dan Tuban. Diikuti oleh Dishub Bojonegoro -Tuban, PU BM Bojonegoro-Tuban dan Satlantas Polres Bojonegoro-Tuban,” ucap Arik.
Portal yang dipasang berukuran lebar antar portal 2,1 meter sampai 2,2 meter. Dengan tinggi portal 3 meter sebanyak 3 portal di masing-masing sisi jembatan. Total portal sebanyak 6. Dan proses pengerjaan memakan waktu kurang lebih dua minggu. Untuk jarak portal dari jembatan sekitar 500 meteran sebelum oprit (jalan menuju jembatan).
Beberapa warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, sangat senang dengan adanya pemasangan portal di jembatan itu.
“Saya senang dengan pemasangan portal ini, karena sebelum dipasang portal banyak bus dan truk besar lewat di sini. Sehari itu bisa 100 lebih kendaraan besar yang lewat, akibatnya jalan pendukung jadi rusak, sebab dulu jalannya tidak rusak seperti ini,” ucapnya. (ST10)