SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Terbitnya Peraturan Wali Kota (Perwali) nomor 16 tahun 2022 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik di Kota Surabaya disambut baik lleh Koordinator Komunitas Nol Sampah Wawan Some. Ia merespon positif adanya Perwali ini dan mendorong penuh aturan ini untuk mengurangi penggunaan sampah plastik di Surabaya
“Sebenarnya kami sudah mendorong sejak lama aturan ini. Kami siap mendampingi DLH Surabaya untuk mengawasi pelaksanaan perwali tersebut dengan baik,” katanya.
Wawan menjelaskan, hasil dari pantauan di lapangan bersama perguruan tinggi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, dari 1.600 ton sampah yang masuk ke TPA Benowo dalam sehari, 27 persennya adalah sampah plastik.
“Artinya ada sekitar 95 ton sampah plastik per hari. Kalau Pak Hebi (kepala dinas lingkungan hidup) menargetkan berkurang 50 persen per tahun, maka akan ada pengurangan sekitar 45 persen per hari,” ujarnya.
Ia menambahkan, sampah plastik ini bahaya bagi ekosistem lingkungan di darat maupun laut. Dalam penelitiannya selama ini, ikan yang berada di sungai maupun lautan, telah tercemar mikro plastik. Bahkan beberapa waktu lalu, sempat heboh Jerapah di Kebun Binatang Surabaya (KBS) yang mati diduga memakan sampah plastik.
“Dari penelitian kami, 25 persen ikan di kali Brantas itu kelainan genetik akibat mikro plastik. Yang seharusnya ikan tersebut berjenis kelamin betina, tetapi organ tubuh di dalamnya didominasi oleh jantan. Jadi ikan ini bermutasi gen,” pungkasnya. (ST01)