SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur menerima penghargaan terbaik ke-3 dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ini karena Jatim sebagai provinsi yang memberikan kontribusi positif terhadap kinerja investasi nasional.
Dari realisasi investasi nasional tahun 2021 sebesar Rp 901,02 triliun, Provinsi Jawa Barat Rp 136,1 triliun, DKI Jakarta Rp 103,3 triliun, Jawa Timur Rp 79,5 triliun, Banten Rp 58 triliun , dan Riau Rp 53 triliun.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan komitmennya untuk terus menjaga iklim investasi di Jatim selalu kondusif. Dukungan itu terwujud dalam sektor infrastruktur, kemudahan dan kepastian berusaha, ketersedian sumber daya manusia (SDM), dan lainnya.
“Investasi merupakan penopang utama, penggerak ekonomi. Karenanya, Jatim berkomitmen memberikan rasa aman kepada semua investor dalam menjalankan usahanya. Dengan begitu, kedepan nilai investasinya akan terus meningkat,” ungkap Khofifah di gedung Negara Grahadi, Jumat (18/2).
Ia menyebut kondusifitas iklim investasi di Jatim merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar. Secara nasional, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jatim memberikan sumbangan 14,48 persen terhadap perekonomian nasional. Khusus untuk pulau Jawa, Jatim adalah penyumbang terbesar kedua dengan kontribusi sebesar 25,01 persen.
Khofifah memaparkan, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, sejak 2019 arus investasi yang masuk Jatim terus mengalami peningkatan yang cukup besar. Jika di tahun 2018, jumlah investasi yang masuk ke Jatim hanya sebesar Rp 51,2 triliun, maka di tahun 2019, investasi Jatim berhasil tumbuh 14,2 persen menyentuh angka Rp 58,45 triliun.
Tren peningkatan terus berlanjut di tahun 2020. Meski dalam situasi Pandemi Covid-19, kata dia, jumlah investasi yang masuk naik pesat hingga angka Rp 78,3 triliun atau tumbuh 33,8 persen (yoy). Tahun 2021, realisasi investasi Jatim berhasil menembus angka Rp 79,5 triliun atau tumbuh 1,5 persen (yoy).
“Alhamdulillah, tiga tahun terakhir, sejak 2019 realisasi investasi di Jawa Timur berhasil tumbuh hingga 14,2 persen. Padahal dua tahun sebelumnya, realisasi investasi di Jatim mengalami kontraksi,” tuturnya. (ST02)