SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) serta Tim Penggerak (TP) PKK Surabaya memberikan pembekalan tanggap bencana kebakaran kepada calon Kader Madagaskar (Masyarakat dan Keluarga Siaga Kebakaran). Pembekalan sekaligus sosialisasi dan simulasi ini, diselenggarakan di Balai RW II Rungkut Jaya, Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Jumat (11/2).
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Dedik Irianto mengatakan, sosialisasi dan pembekalan bertujuan mengedukasi Kader Madagaskar yang dibentuk oleh Pemkot Surabaya melalui TP PKK Pokja I.
“Sosialisasi dan simulasi tanggap bencana ini untuk memperkuat Kader Madagaskar yang mengikuti program percontohan TP PKK Pusat yang bertajuk Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana. Temanya, Siaga Kebakaran Lingkungan,” kata Dedik.
Ia menjelaskan alasan mengapa kegiatan ini digelar di Balai RW II Rungkut Jaya. Menurutnya, lokasi ini merupakan pilot project Gerakan Keluarga Sehat, Tanggap dan Tangguh Bencana kategori tema Siaga Kebakaran Lingkungan. Sebelumnya, kegiatan ini melalui beberapa proses penilaian, mulai setelah di tingkat kota, itu naik lagi ke tingkat pusat.
“Nanti akan dinilai oleh TP PKK Pusat dari Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) RI. Karena itu, hari ini kami berikan penguatan-penguatan. Agar nanti tersedia tidak hanya bergerak tanggap bencana ketika ada kegiatan ini. Tetapi, nantinya akan kami sosialisasikan dan gerakkan secara menyeluruh di 154 kelurahan se-Surabaya,” jelas dia.
Menurut Dedik, sosialisasi dan simulasi tanggap bencana kebakaran ini penting bagi masyarakat, terutama kader PKK di Kota Pahlawan. Karena, masyarakat dan Kader PKK ada di garda terdepan ketika terjadi kebakaran di pemukiman warga.
Ia menegaskan, pada 3 menit pertama, peran warga dan PKK sangat penting untuk diperhitungkan ketika terjadi bencana kebakaran di perkampungan atau pemukiman penduduk. Karena, ketika terjadi kebakaran, warga dan kader PKK berada di tempat kejadian sehingga dapat mencegah api membesar.
“Karena respons petugas pemadam kebakaran itu 7 menit. Sedangkan fase pertumbuhan api yang paling krusial, itu ada di 3 menit awal. Makannya, warga kami edukasi, supaya pada 3 menit awal, warga bisa segera setelah api,” papar Dedik.
Dalam kegiatan sosialisasi ini, DPKP Kota Surabaya memberikan pengarahan secara teori di ruangan Balai RW II Rungkut Jaya. Setelah itu, jajaran DPKP memberikan pembekalan praktik cara pandang hingga mengatasi ketika terjadi korsleting listrik.
Perlengkapan pun disiapkan satu persatu oleh DPKP Surabaya di halaman balai RW. Mulai dari kompor, tabung gas elpiji 3 kilogram, tong, panel listrik hingga alat pemadam kebakaran (Apar) dan karung goni. Setelah mengikuti kursus secara teori, warga dan Kader PKK yang tergabung dalam Kader Madagaskar itu, bergantian mencoba memadamkan api.
Harapannya, setelah dilakukan sosialisasi dan simulasi ini warga turut serta ketika terjadi kebakaran. Kedua, ketika warga turut melakukan kebakaran di 3 menit, diharapkan juga angka kejadian kebakaran di Surabaya bisa menurun.
Karena penanganan kebakaran perlu adanya peran serta terjadinya kebakaran di 3 menit, diharapkan juga angka kejadian kebakaran di Surabaya bisa menurun. warga dan TP PKK,” harap Dedik. (ST01)