SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Pemkot Surabaya melakukan penandatanganan kerjasama dengan menggelar launching program Merdeka Belajar di Kampus Merdeka (MKBM). Kegiatan dilaksanakan di lobby lantai 2 Balai Kota Surabaya, Jumat (4/2).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan kolaborasi bersama perguruan tinggi di Kota Surabaya ini akan semakin menunjukkan kebersamaan dan rasa gotong-royong yang berlandaskan asas Pancasila. Hal ini juga menjadi bagian dari mimpinya sebelum menjabat wali kota.
“Bila semua kekuatan ini bersatu, maka Insya Allah apapun itu bisa kita lakukan dan alhamdulillah hari ini para rektor yang hebat memberikan bantuan dengan kekuatan kampusnya melalui Kampus Merdeka Belajar,” tambahnya.
Di sisi lain, Eri bermimpi program tersebut bisa menjadi rintisan Corporate University. Sebab, ia menyadari bahwa kehadiran perguruan tinggi sangat luar biasa untuk menjadi pembangunan di Kota Surabaya.
“Ketika ada KKN, magang, atau ada mata kuliah lainnya tidak usah di luar Kota Surabaya, karena Insya Allah di Pemkot banyak bidangnya. Seperti mahasiswa kedokteran bisa memberikan pendampingan untuk bayi stunting dan gizi buruk atau mahasiswa teknik sipil ikut dalam perencanaan pembangunan,” tegasnya.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya kemudian memberikan contoh mengenai aplikasi Sayang Warga yang menggandeng para kader setempat untuk ikut mengisi dan mengkonfirmasi data masyarakat. Ia berharap mahasiswa dari perguruan tinggi bisa ikut mendampingi di tingkat kelurahan dan para kader.
“Insya Allah karena ada program kita ada di tingkat RT. Sebab, saya takut kalau APBD tidak tepat sasaran karena datanya tidak tepat,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Pemkot Surabaya melakukan penandatanganan kerjasama dengan menggelar launching program Merdeka Belajar di Kampus Merdeka (MKBM) dengan sembilan pergurun tinggi.
Yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (Uinsa), dan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa). Selain itu, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Universitas Surabaya (Ubaya), dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (Pens).
Wali Kota Eri meminta Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) segera berkoordinasi terkait penempatan wilayah untuk para pendampingan dari setiap perguruan tinggi.
“Dalam waktu satu bulan ke depan dan seluruh Surabaya harus tahu bahwa pembangunan di Surabaya juga didukung oleh semua perguruan tinggi di Kota Surabaya. Jadi nanti di setiap wilayah sudah akan terisi oleh perwakilan dari perguruan tinggi,” pintanya.
Sementara itu, Kepala Dispendukcapil Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan bahwa kolaborasi tersebut dilakukan, karena telah melihat potensi besar untuk mengkolaborasikan keunggulan dari perguruan tinggi.
“Harapannya bisa bersama-sama mendapatkan peluang untuk mengembangkan jajarannya masing-masing. Adminduk ini di dalam MKBM meliputi program pelaksanaan pelayanan yang sampai di tingkat kecamatan, kelurahan, hingga tingkat RT/RW,” ujarnya. (ST01)