SURABAYATODAY.ID, JEMBER – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan proses belajar mengajar yang ada di SMA Negeri Pakusari Jember telah berjalan dengan baik dan normal. Terkait permasalahan antara guru dan murid yang sempat terjadi beberapa waktu lalu telah diselesaikan dengan baik oleh kedua belah pihak.
Oknum guru yang bermasalah tersebut telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Saat ini yang bersangkutan juga tengah menjalani sanksi dipindahtugaskan dari aktivitas belajar mengajar dari SMAN Pakusari Jember.
“Insya Allah semua permasalahan sudah diselesaikan dengan baik dengan cara-cara kekeluargaan. Keduanya pun telah saling memaafkan,” ungkap Khofifah, Sabtu (29/1).
Ia berkunjung dan mengadakan silaturahmi dengan kepala sekolah, para guru dan perwakilan siswa SMAN Pakusari Jember khususnya program afirmasi pendidikan menengah (ADEM) itu. jumlah siswa SMA Negeri Pakusari Jember ini berjumlah 837 siswa. Di sekolahan ini, gurunya berjumlah 48 orang dan tenaga kependidikan sebanyak 15 orang. Sedangkan jumlah siswa yang mengikuti program ADEM di SMA ini sebanyak 6 yang terdiri dari 4 siswa di kelas 10 dan 2 siswa kelas 11.
Untuk diketahui, beberapa waktu lalu sempat terjadi permasalahan dimana ada oknum guru SMAN Pakusari dianggap berucap kurang tepat terhadap siswanya yang berasal dari siswa peserta Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM).
Program ADEM ini merupakan salah satu upaya pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam hal pemerataan kualitas pendidikan khususnya bagi anak-anak Papua dan Papua Barat terbaik serta daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) lainnya.
Mereka disiapkan agar memiliki kemampuan belajar yang setara dengan sebagian besar anak-anak di Pulau Jawa dan Bali. “SMA ini kan ada dalam koordinasi Pemprov Jatim. Jadi dalam waktu dekat guru yang bersangkutan akan mendapatkan penugasan di tempat lain,” terang Khofifah.
“Yang bersangkutan mendapatkan sanksi dengan dipindahtugaskan ke tempat lain yang tidak terkait dengan proses belajar mengajar,” tambahnya.
Kemudian hal-hal yang terkait dengan proses pembelajaran di SMAN Pakusari, diharapkannya semua berjalan seperti semula. Khofifah berharap, ke depan permasalahan seperti ini tidak terulang lagi di sekolah yang ada di seluruh Jatim. (ST02)