SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Berdasarkan data dari laman website lawancovid-19.surabaya.go.id atau Surabaya Tanggap Covid-19, terhitung per Kamis (27/1) pukul 16.00 WIB, total kasus pasien aktif Covid-19 sebanyak 127 pasien. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan tanggapan mengenai kenaikan angka kasus Covid-19 di Kota Pahlawan ini.
Ia mengatakan meski mengalami kenaikan, pihaknya bertekad menjaga hasil asesmen Kota Surabaya untuk tetap menjadi level 1. “127 kasus Covid-19, rata-rata yang non-Surabaya, ada 30 sampai 40 orang,” kata Wali Kota Eri, Jumat (28/1).
Ia mengungkapkan, hampir 50 persen yang terpapar adalah orang yang telah memiliki riwayat perjalanan luar kota. Menurutnya, orang-orang yang berada di Kota Surabaya tidak hanya melakukan aktivitas di dalam kota, melainkan juga melakukan aktivitas pekerjaan di luar kota.
“Ada yang ke luar kota lalu kembali (pulang) sakit, tapi yang kita lihat adalah ternyata dampaknya. Alhamdulillah tidak sampai parah dan sembuhnya langsung cepat,” ungkap dia.
Karena itu, ia meminta bila terdapat warga yang terpapar Covid-19 akan segera dilakukan karantina di Hotel Asrama Haji (HAH). Namun, apabila kondisi pasien semakin memburuk dan membutuhkan perawatan, maka akan langsung dilakukan perawatan di rumah sakit.
“Saya tidak memperkenankan isolasi mandiri di rumah. Terutama varian omicron yang cepat menular, dan nanti Insya Allah, biasanya 14 hari yang sembuh juga banyak,” ujar dia.
Di sisi lain, mengenai perkiraan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pada Februari dan Maret mendatang, ia telah menyiapkan strategi. Salah satunya adalah membatasi tempat-tempat keramaian di Kota Surabaya, seperti wisata Jalan Tunjungan.
“Saya minta Linmas untuk menghitung terkait kapasitas Tunjungan dan setiap pintu yang menuju Tunjungan itu pasti akan dijaga oleh Satpol PP dan Linmas. Kemudian, seminggu ini pertunjukan musik dikurangi, untuk mengurangi keramaian,” kata dia.
Sebelum penerapan pembatasan tersebut, Eri mengungkapkan bila saat ini pihaknya sedang melakukan asesmen, dengan harapan pada awal Februari pembatasan pengunjung bisa segera diterapkan.
“Ini juga masih dilakukan asesmen terkait kapasitas jumlahnya (pengunjung) berapa dan juga pemain seninya ada berapa. Jadi nanti Februari kita sudah terapkan untuk mengantisipasi (prediksi lonjakan Covid-19) Februari dan Maret itu,” pungkasnya. (ST01)