SURABAYATODAY.ID, MALANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tidak panik. Ini menyusul dilakukan kebijakan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro lingkup rukun tetangga (RT) menyusul ditemukannya kasus Covid-19 varian omicron di Desa Banjar Arum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Khofifah menyatakan Pemprov Jatim bersama seluruh pemerintah daerah, TNI/Polri dan pemangku kepentingan lain telah melakukan langkah antisipasi dan koordinasi sejak November 2021. Hal ini diiringi upaya massif vaksinasi kepada seluruh masyarakat.
Sejumlah langkah protektif yang diambil pemerintah daerah, lanjut dia, yakni menerjunkan satgas penanganan Covid-19 di wilayah itu untuk memantau aktivitas warga di Desa Sumberarum.
Dikatakan, petugas yang berjaga di wilayah tersebut akan membatasi mobilitas warga Desa Banjararum untuk meminimalkan potensi penyebaran Covid-19 varian Omicron. Pengetatan mobilitas warga tersebut dilakukan secara terbatas.
“Di lokasi telah dilakukan penyekatan. Bagi warga luar tidak boleh masuk kecuali ada kepentingan mendesak. Sedangkan warga sekitar diminta membatasi aktivitasnya. Kemudian, juga disiagakan petugas untuk memantau lalu lintas warga,” ujarnya.
Selain itu, tambah dia, isolasi terpadu (Isoter) juga direaktivasi mulai tenaga kesehatan dan relawan hingga penyediaan tabung oksigen. Sebab, tidak semua rumah warga memiliki halaman, kamar mandi dan tempat makan terpisah.
“Kalau Isoman sendiri, khawatir terjadi proses transmisi tetap berlangsung,” ungkapnya.
Lebih lanjut, percepatan vaksin juga terus dilakukan Pemkab Malang. Bahkan, untuk mencapai target vaksin khusus lansia, Pemkab Malang melakukan jemput bola atau door to door dari rumah ke rumah. Termasuk percepatan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun. Mengingat saat ini di Jawa Timur ada tiga anak yang terkonfirmasi varian omicron dibawah usia 6 tahun.
“Kehati- hatian dalam mengasuh dan memberikan perlindungan anak harus benar- benar terjaga” tuturnya.
Sampai saat ini, berdasarkan data Satgas Covid-19 Jatim per 15 Januari 2022, kasus aktif Covid-19 di Kab Malang tersisa 20 orang dengan capaian dosis 1 vaksinasi umum 84.52 persen dan dosis 1 lansia 61.5 persen. Sementara keterisian ICU isolasi di Kab Malang 7 persen dan bed isolasi 8 persen. (ST02)