SURABAYATODAY.ID, SURABAYA – Jelang tutup tahun 2021, Kemnterian Sosial (Kemensos) mengebut pencairan bantuan sosial, termasuk di Surabaya. Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta Perhimpunan Bank Negara (Himbara) untuk mencairkan bantuan sosial secara manual.
Risma menegaskan hal ini dilakukan untuk memastikan masyarakat pra-sejahtera di Kota Pahlawan menerima haknya sebelum akhir tahun. “Saya sudah bicara dengan Pak Wali. Nanti akan dikumpulkan di satu tempat. Dicairkan di situ,” kata Mensos Risma.
Ia menyatakan bansos harus sudah tersalurkan di sisa hari di Desember 2021 ini. Sebab bansos itu merupakan hak rakyat yang membutuhkan.
“Ini kan sudah akhir Desember, harus segera dicairkan. Sementara KPM banyak yang belum terima kartu,” lanjutnya.
Secara khusus, Risma memang datang ke Surabaya, Senin (27/12). Ia menujau pencairan bansos itu di Kecamatan Tambaksari dan Kelurahan Pakis, Kecamatan Sawahan, Surabaya.
Tiba di Pakis, Mensos langsung mengecek data penerima bantuan sosial berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Kartu Sembako. Mensos terus mendorong agar bansos segera cair mengingat bulan Desember segera berakhir.
Didampingi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Mensos menjelaskan urgensi percepatan penyaluran bansos bulan ini. Pencairan bansos tidak boleh melewati 31 Desember 2021 karena akan terblokir.
Dari informasi dan pengamatan, Mensos menyampaikan bahwa KPM yang belum cair bantuannya karena masih harus menunggu pencetakan dan pembagian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Proses ini membutuhkan waktu beberapa lama.
“Kalau harus menunggu pencetakan dan pembagian KKS akan lama. Padahal waktunya semakin dekat,” terang dia.
Di sisi lain, kata Risma, bantuan sosial bagi masyarakat pra-sejahtera ini sangat ditunggu. Ia berharap Pemerintah Kota Surabaya sejalan dan bersinergi dengan Kemensos agar bantuan segera dapat dicairkan.
Untuk mengejar tenggat, Mensos memimpin langsung proses pencairan bantuan. Saat di Kelurahan Pakis, ia mengerahkan petugas dan kendaraan, untuk menjemput Keluarga Penerima Mafaat (KPM) satu per satu di rumahnya.
Kepada KPM yang telah menyelesaikan transaksi, Mensos meminta mereka agar memanfaatkan bantuan dengan baik dan sesuai keperluan. Bisa untuk membeli sembako, kebutuhan sekolah atau modal usaha.
“Jangan untuk membeli rokok atau keperluan lain yang tidak produktif,” kata Mensos.
Seperti di Tambaksari, di Pakis, Mensos juga melihat banyak KPM dengan usia muda. Kepada mereka, Mensos bertanya siapa saja yang berniat bekerja atau mendirikan usaha kecil sendiri.
“Ayo yang mau usaha siapa. Atau mau bekerja. Nanti saya bantu. Daripada mengandalkan bantuan, hanya dapat Rp300 ribu,” kata dia.
Kepada jajaran Pemkot Surabaya, Mensos menekankan kebijakan Kemensos yang siap memberikan bantuan kepada Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS). Selain dengan bansos, juga bisa diberikan bantuan usaha dan peralatan aksesibilitas.
“Kalau diberi kesempatan berusaha, mereka bisa lebih produktif, kapasitas keuangan mereka lebih besar,” kata Mensos Risma.
Di sisi lain, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan siap mengebut pencairan bantuan sosial. Eri menyatakan bantuan sosial segera cair maksimal 29 Desember 2021.
“Kami akan kumpulkan di Gelora Pancasila (dan lapangan Thor) untuk seluruh Kota Surabaya. Rabu lusa pencairan bantuan tuntas,” kata Eri. (ST01)