SURABAYATODAY.ID, PROBOLINGGO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat berkontribusi dalam mempercepat target pengurangan emisi karbon gas rumah kaca lewat penanaman mangrove. Ajakan ini, menurut Khofifah, sesuai dengan filosofi Sunan Kali jogo “Urip iku Urup”.
“Artinya Hidup itu Menghidupkan, kalimat ini merupakan sebuah referensi sederhana tapi dalam maknanya. Karena itu, tidak usah menunggu dengan siapa dan kapan menanam. Mulailah menanam kapan saja dan di mana saja. Tanam dan pelihara,” pesan Gubernur Khofifah pada kegiatan bertajuk ‘Nandur Mangrove’, yang diselenggarakan di Pantai Bohay, Kabupaten Probolinggo, Minggu (26/12).
Kegiatan tanam Mangrove tersebut, kata dia, merupakan upaya bentuk dukungan Pemprov Jatim terhadap program rehabilitasi mangrove nasional sekaligus pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat. Menanam Mangrove juga bukan hal yang asing bagi gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Khofifah menceritakan, kala menjabat sebagai Menteri Sosial RI, Khofifah juga berinisiasi untuk menanam mangrove di beberapa orovinsi yang ada di Indonesia.
“Saya mengajak kepada semua elemen untuk melakukannya, saya juga mengajak untuk memiliki semangat menamam di Jawa Timur. Mari kita bangun sinergi dan energi sekuat mungkin,” pesan Gubernur Khofifah.
Selain menanamkan pentingnya menanam, Gubernur Khofifah juga menekankan pentingnya merawat dan mengembangkan ekosistem alam.
“Pokoknya nandur, nandur dan nandur. Alam ini telah banyak diekpsloitasi . Digunakan untuk jalan, rumah, wisata, dan dipakai banyak hal lainnya. Maka kita jangan pernah berhenti untuk nandur,” tambah Khofifah.
“Apa yang kita tanam hari ini untuk ekosistem alam, tentunya untuk anak cucu dan masa depan ekosistem bangsa kita. Seluruh warga bangsa, Indonesia merupakan paru-paru dunia, mari kita berkontribusi untuk merevitalisasi dalam membangun ekosistem dunia,” imbuhnya. (ST02)