SURABAYATODAY.ID, MAKASSAR – Usai sandar beberapa hari di Makassar, 101 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) tingkat ll angkatan ke-69 bertolak kembali menuju Surabaya dari Dermaga Peti Kemas Sukarno-Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan menggunakan KRI Surabaya-591. Para taruna AAL ini tergabung dalam Satgas Latihan Praktek (Lattek) Pelayaran Jalasesya.
Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Jalasesya, Letkol Laut (P) Bagus Waluya, mewakili Gubernur AAL, Mayjend TNI (Mar) Nur Alamsyah, mengatakan, pelayaran Lattek Jalasesya dari Makassar menuju Surabaya ini, diperkirakan menempuh waktu tiga hari. Mereka bertolak 25 November 2021.
“Diperkirakan tiba kembali di Dermaga Madura, Koarmada ll pada tanggal 27 November 2021,” katanya.
Lattek pelayaran Jalasesya bagi Taruna AAL Tingkat II ini, kata Bagus, adalah untuk mendidik dan mengenalkan dasar-dasar navigasi pelayaran, kebaharian, pengenalan Sistem Senjata Armada Terpadu. Selain itu juga pengenalan peralatan kapal dan pengenalan kehidupan di kapal saat berlayar, lego jangkar maupun saat sandar.
Keberangkatan Satlat Jalasesya dari Dermaga Peti Kemas Sukarno-Hatta Makassar ini, dilepas langsung Komandan Lantamal VI, Laksma TNI Dr. Benny Sukandari. Hadir pula Wadanlantamal VI, Kolonel Marinir Marsono, para Asisten Danlantamal VI, para Kadis dan Kasatker serta perwira dan anggota Lantamal VI lainnya.
Sebelum bertolak tambahnya,, diawali apel kelengkapan seluruh ABK KRI Surabaya, Staf latihan Jalasesya dan 101 Taruna AAL Tingkat II Angkatan ke-69, Korps Pelaut, Teknik, Elektronika, Suplai di Dermaga Sukarno-Hatta.
Usai apel kelengkapan, Komandan KRI Surabaya melaporkan kesiapan kapal untuk berlayar dan bertempur kepada Danlantamal VI. Sesaat kemudian terdengarlah suara persiapan kapal berlayar dan bertempur dari pengeras suara kapal semua alarm-alarm yang ada di kapal dibunyikan untuk mengecek kesiapan tiap bagian dan bergerak menempati pos tempurnya masing-masing dengan cepat.
Bersamaan dengan itu, tak kalah cepat dan cekatan pula, tim merflug dari anggota Lantamal VI Makassar yang dipimpin oleh Bama langsung melepas tali-tali engkel kapal yang tertambat di Dermaga Sukarno-Hatta Makassar. (ST03)