SURABAYATODAY.ID, PONOROGO – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan ke lokasi produksi Pengolahan Pupuk Organik Granula (POG) SMK 1 Jenangan, Ponorogo, Senin (8/11) lalu. Di kesempatan ini, Khoffiah menyatakan inovasi SMKN 1 Jenangan Ponorogo ini, kata Khofifah merupakan salah satu karya dari 20 SMK BLUD di Jawa Timur.
Jumlah SMK BLUD di Jawa Timur tersebut tercatat terbanyak di antara provinsi se-Indonesia. Bahkan saat ini sedang dilakukan proses evaluasi kelayakan tambahan 62 SMK yang mengajukan untuk menjadi SMK BLUD.
“Ditargetkan akhir tahun 2021 akan meningkat menjadi 77 SMK BLUD. Ini membuktikkan bahwa SMK-SMK di Jawa Timur terus meningkatkan kualitasnya dengan terobosan inovasi dan kreasi yang terus dicetuskan,” jelas dia.
Jumlah terbanyak SMK berstatus BLUD ini juga menarik perhatian Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto. Pada acara Webinar Perempuan Hebat Untuk Vokasi Kuat tanggal 21 Desember 2020 lalu, Wikan bahkan mengapresiasi pengembangan pendidikan vokasi Jatim di era kepemimpinan Gubernur Khofifah. Wikan bahkan menyebut Provinsi Jawa Timur adalah “Provinsi Vokasi” lantaran gubernur Jawa Timur sangat fokus dalam pembinaan dan penguatan 20 lembaga SMK BLUD di Jawa Timur.
Sementara itu, dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Wahid Wahyudi dalam pengurusan status SMK BLUD persyaratan yang dilampirkan cukup ketat. Hal ini meliputi persyaratan substantif, teknis dan persyaratan administratif.
“Substantif artinya bahwa SMK tersebut mempunyai kompetensi keahlian yang berkaitan dengan pelayanan umum. Jadi sekolah harus punya keunggulan tertentu sesuai dengan potensi lokal daerah tersebut,” ujar dia.
Kemudian, secara teknis merupakan persyaratan kelayakan kinerja pelayanan dan keuangan. Sedangkan administratif adalah menilai kelayakan rencana strategis bisnis, pola tata kelola dan persyaratan legalitas lain yang dipersyaratkan.
Perlu diketahui, inovasi G-ESEMKA telah dibeli Dinas Pertanian kabupaten Ponorogo, selain itu juga digunakan oleh kelompok Tani “MAKMUR” Desa Sumoroto dengan produk Pupuk Organik cap “MERAK” yang sudah dapat menembus pasar luar Kabupaten Ponorogo. Disamping itu, petani tembakau di Kabupaten Ponorogo juga memanfaatkan mesin G-ESEMKA untuk produksi pribadi. (ST02)