SURABAYATODAY.ID, NGANJUK – Masih dalam suasana peringatan Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada 16 Oktober lalu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak kembali menekankan pentingnya kebijakan-kebijakan seputar ketahanan pangan bagi suatu daerah. Menurutnya, akses terhadap pangan, sandang, dan keamanan adalah tugas paling dasar dari setiap pemimpin daerah terhadap masyarakatnya.
“Karenanya, sudah menjadi komitmen Pemprov Jatim untuk menyediakan pangan berkualitas yang mudah diakses oleh masyarakat,” ungkap Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak dalam 7th Global Forum of Milan Urban Food Policy Pact – United Cities and Local Government (MUFPP – UGLC) yang dihadiri secara virtual di Command Center Kabupaten Nganjuk.
Wagub yang akrab disapa Emil ini menyebutkan, bahwa kebijakan pangan yang baik dari suatu daerah adalah indikator penting bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan.
“Kebijakan publik adalah hal paling utama bagi terwujudnya sustainable society. Karenanya, ketersediaan pangan ini harus dipastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki akses terhadap sistem pangan yang sehat,” sebut Emil.
Dalam paparannya, Emil menegaskan bahwa upaya-upaya Jatim dalam memerangi kesulitan pangan di masa pandemi sangat detail dan dilakukan tepat sasaran.
Selama 2020-2021, terdapat 3,8 juta masyarakat terdampak Covid-19. Kondisi tersebut berimbas pada meningkatnya jumlah bantuan pangan dari Pemprov Jatim yang disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
“Dalam program ini, Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima kartu dengan saldo dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang dapat digunakan untuk mendapat sejumlah sembako. Bantuan pangan dari Pemprov Jatim meningkat di angka 3,8 juta, dan bantuan itu kami salurkan dalam bentuk Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),” paparnya.
“Pemprov Jatim memfasilitasi para penerima manfaat dengan kartu yang dapat mereka gunakan untuk mendapatkan bantuan pangan berupa sembako di kios-kios tertentu,” lanjutnya.
Tak hanya memastikan ketahanan pangan tercukupi, Emil menyebut, Pemprov Jatim juga mengupayakan kesejahteraan para petani di seluruh Bumi Majapahit. Pihaknya bersyukur, bahwa produktivitas petani sama sekali tidak menurun di masa Pandemi Covid-19.
Atas hal itu, Emil mengatakan bahwa langkah BPNT dengan memanfaatkan hasil panen yang disortir dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) terdekat. Langkah itu merupakan upaya untuk memastikan agar petani-petani lokal juga mendapatkan pasar pada panen mereka.
“Karena itu, sumber pangan kami sortir dari Gapoktan di daerah itu. Ini adalah upaya kami untuk menciptakan pasar bagi para petani lokal, mengingat kesejahteraan petani juga merupakan prioritas Jatim,” jelasnya. (ST02)