SURABAYATODAY.ID, BOJONEGORO – Areal persawahan Desa Wotan Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro, tidak lama lagi mendekati masa panen. Namun, para petani setempat mengalami keresahan akibat serangan hama yang berpotensi merusak hasil panen. Hama tersebut menyerang batang dari tanaman padi.
Dengan merebaknya serangan hama ini, Babinsa Koramil 09/Sumberrejo Kodim 0813 Bojonegoro bersama Tim Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), turun langsung ke sawah membantu Kelompok Tani (Poktan) ‘Karya Sakti’ Desa Wotan. Mereka mengadakan Gerakan Pengendalian (Gerdal) hama padi, Senin (20/1).
Babinsa Desa Wotan, Serka Suwito, menyampaikan bahwa pendampingan jajaran Babinsa Koramil Sumberrejo kepada petani dilaksanakan dalam rangka mendukung dan mensukseskan program yang dicanangkan oleh pemerintah dibidang ketahanan pangan.
“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan ke pemerintah untuk mewujudkan swasembada pangan, dan untuk meningkatkan produktifitas hasil panen padi sesuai harapan khususnya di wilayah Kecamatan Sumberrejo,” ucapnya.
Perawatan (Budidaya) padi, lanjut Serka Suwito, harus dilakukan secara intensif agar tidak berdampak pada serangan hama dan penyakit, terutama penggerek batang yang dapat menyebabkan penurunan produksi padi.
“Adanya serangan penggerek batang dapat dipicu oleh tanam tidak serempak, penggunaan varietas yang sama secara terus-menerus serta penggunaan pestisida yang melebihi dosis aturan pakai,” ujarnya.
Koordinator Penyuluh (Korluh) Pertanian Kecamatan Sumberrejo, Netti Setianingsih menambahkan tujuan pelaksanaan kegiatan Gerdal penggerek batang pada tanaman padi bersama Poktan ‘Karya Sakti’ Desa Wotan adalah mencegah penyebarluasan hama. Diharapkan petani tetap memperoleh hasil optimal yaitu dengan cara aplikasi secara serentak dan melibatkan banyak orang (petani).
Selain itu, kegiatan Gerdal penggerek batang ini dapat meningkatkan pengetahuan petani mengenai penggunaan pestisida berdasarkan prinsip tepat sasaran, tepat jenis, tepat waktu, tepat dosis, dan tepat cara aplikasi.
“Diharapkan juga para petani dapat melakukan pengamatan secara rutin pasca gerdal, pengendalian lanjutan secara swadaya dan melakukan sanitasi,” pungkasnya.(ST10)